Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-New York. Para tunawisma berbondong-bondong tinggal di subway atau kereta bawah tanah New York, Amerika Serikat (AS) saat pandemi Corona. Otoritas New York berjanji akan segera mengambil tindakan terkait hal ini.
Sebagaimana dilansir AFP, Kamis (30/4/2020) foto dan video yang menunjukkan tempat tinggal para tunawisma di sistem transit bawah tanah New York telah beredar luas di media sosial minggu ini. Sontak hal ini memicu kemarahan.
"Gerbong-gerbong itu kotor, mereka menjijikkan, orang-orang tunawisma ada di sana dengan semua barang-barang mereka," kata Gubernur New York Andrew Cuomo, Rabu (29/4).
Dia memerintahkan Otoritas Transportasi Metropolitan (MTA), badan independen yang menjalankan kereta bawah tanah, untuk membuat rencana untuk membersihkan kereta setiap hari.
"Setiap pekerja yang muncul dan naik kereta harus tahu bahwa kereta itu dibersihkan dengan disinfektan malam sebelumnya. Kereta harus bersih," ujar Cuomo.
Lockdown di New York, yang dilaksanakan pada pertengahan Maret, telah mengakibatkan penurunan penumpang hingga 90 persen. Hal ini membuat gerbong kereta bawah tanah dan stasiun menjadi kosong dan dipakai untuk tempat tidur orang-orang.
Tabloid The New York Post pada hari Selasa (28/4) menerbitkan cuplikan video oleh seorang kondektur yang menunjukkan beberapa orang tidur di bangku dalam satu kereta. Tumpukan kotak, tas, dan koper tergeletak di sebelahnya.
"Saya harus bekerja dalam hal ini. Tidak masuk akal," kata kondektur kereta api, Torry Chalmers (25) mengeluh.
Foto dengan situasi serupa juga ditunjukkan tabloid Daily News. Selama ini MTA telah menjadi isu perselisihan antara sang walikota dan gubernur selama bertahun-tahun. Mereka saling berselisih terkait siapa yang bertanggung jawab untuk berinvestasi di metro itu.
Dalam sebuah kolom yang diterbitkan di New York Post, Senin (27/4), pejabat presiden MTA meminta Walikota Bill de Blasio untuk tidak membiarkan kereta bawah tanah menjadi tempat tinggal bagi para tunawisma.
De Blasio mengumumkan proposal minggu ini untuk menutup sepuluh stasiun end-of-line antara tengah malam dan pukul 05.00 pagi, agar memungkinkan gerbong dibersihkan dan polisi mengosongkan stasiun dari para tunawisma.
Hal ini juga akan memungkinkan para petugas untuk membantu memindahkan para tunawisma ke tempat penampungan. Namun kepadatan di tempat penampungan kota telah menimbulkan kekhawatiran bahwa COVID-19 dapat menyebar di sana.
Pengguna media sosial yang bersimpati pada nasib para tunawisma mengatakan mereka terpaksa pergi ke bawah tanah karena tiada pilihan lain. Soalnya, kafe-kafe yang biasa jadi tempat tinggal mereka tutup karena lockdown Corona.(dtc)