Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Buruh di Sumatra Utara (Sumut) menyebut, pemerintah lebih baik memberikan uang pelatihan online kepada masyarakat yang membutuhkan. Uang sebesar Rp 5,6 triliun itu akan lebih berdampak jika dibagikan saja, mengingat kondisi masyarakat, khususnya buruh yang di PHK, saat ini sudah semakin susah akibat terdampak covid-19. Lagi pula peserta yang mengikuti pelatihan online pra kerja itu belum tentu bisa diberdayakan, karena memang terbatasnya lowongan kerja dan semua terfokus kepada penanganan covid-19.
Demikian dikatakan Koordinator Aliansi Pekerja Buruh Daerah Sumatra Utara (APBD SU) Natal Sidabutar menjawab medanbisnisdaily.com, Sabtu (2/5/2020).
"Pelatihan online pra kerja itu manfaatnya tidak akan maksimal, karena buruh dan pencari tenaga kerja juga sedang fokus menangani pandemi covid-19. Pelatihan itu hanya untuk buang-buang uang negara. Jikapun calon tenaga kerja yang dilatih melalui online dapat memahami materi pelatihan, tetapi tidak ada manfaatnya, karena dia sendiri tidak bisa bekerja dengan cepat sebab saat ini tidak ada lowongan kerja. Apalagi sekarang justru banyak pengusaha yang menutup usahanya karena pandemi covdi-19," kata Natal.
Dalam mengatasi dampak covid-29, pemerintah sambung Natal, lebih baik menyediakan lahan pertanian bagi rakyat dan uang peltihan online itu diberikan sebagai modal. Jika tidak, dampak ekonomi pandemi covid-19 ini akan semakin parah.
"Indonesia harus kembali menjadi negara agraris jika ingin keluar dari dampak covid-19 yang akan menimbulkan bnayak pengangguran. Jika tidak, ekonomi indonesia semakin terpuruk," jelasnya.