Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Saat ini, sebanyak 22.172 kepala keluarga (KK) di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara telah dan akan menerima salah satu dari 'pintu pertolongan' yang digelontorkan pemerintah pusat di tengah pandemi covid-19 ini, yakni Bantuan Sosial Tunai (BST), sebesar Rp600 ribu/bulan dalam tiga bulan.
"Iya, betul. Kita komunikasikan langsung sama pak Menteri Sosial. Setidaknya, kita akan terbantu dengan penambahan kuota ini, daerah tidak terbebani begitu banyak," tulis Bupati Taput di pesan WhatsAPP-nya kepada Medanbisnisdaily.com, siang ini, Selasa (12/5/2020).
Terpisah, Kadis Sosial Taput Irwan Hutabarat menjelaskan, kuota awal penerima BST sekitar 18. 481 KK.
"Bupati Tapanuli Utara pun mengkomunikasikan dan menyurati pak menteri, agar ditambah sebanyak 3.701,"terang Kepala Dinas Sosial Taput Irwan Hutabarat.
"Puji Tuhan, permintaan pak bupati ini digenapi pihak kemensos RI, meskipun setelah dilakukan sinkronisasi data menjadi sekitar 3.691 KK,"terang Irwan.
Artinya, kata Irwan, angka penambahan 3.691 ini setara dengan uang sebesar 6.643.800.000. Dengan rincian angka 3.691 x 600 ribu x 3 (bulan).
Kenapa terselamatkan? "Tentu, sebab yang menerima BST dari Kemensos tidak lagi manerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa. "Tidak bisa 'double', sebab data penerima BST dan BLT selalu disinkronkan pusat,"tandasnya.
"Artinya dengan penambahan kuota ini, beban keuangan daerah dan desa pun berkurang,"urai Irwan.
Penambahan angka ini sambung Irwan, setelah pihaknya mengirimkan format Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) kepada camat, lurah dan desa di masing -masih wilayah.
"Ternyata banyak juga kepala keluarga tidak terdaftar di DTKS atau kita sebut non-DTKS. Maka angkanya melebihi dari kuota kita.
Itulah sebabnya, pak bupati mengusulkan supaya diakomodir, pusat"kata Irwan.
Ia juga mengatakan, hingga tengah malam pihaknya selalu mengupdate setiap data penerima BLT dan BST yang masuk dari desa dan kecamatan.
"Tolong diinformasikan ketika ada masalah , karena hari ini juga akan kita laporkan ke pusat.
"Masyarakat harus bertanya dan memastikan dimana namanya tertera. BLT kah atau di BST, kepala desa juga harus rajin bersosialisasi," pungkasnya.