Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Ada di titik seperti saat ini tidak dijalani GIGI dengan mudah. Armand Maulana, sang vokalis, mengenang masa sulit bersama bandnya itu.
Dikisahkan Armand Maulana, momen itu terjadi pada saat GIGI menggarap album keempat. Ia hanya tinggal berdua dengan Dewa Budjana karena ditinggal pergi Thomas, Ronald dan Baron.
"Tadinya mau bubar, cuma sayang kalau dibubarin," kisah Armand saat live Instagram bersama detikcom.
Saat posisi yang tidak baik bagi band itu, Armand justru punya ide gila. Ia mengajak Dewa Budjana untuk menjalani sesi rekaman di Amerika Serikat.
Masalahnya, uang mereka tidak cukup untuk terbang ke Negeri Paman Sam untuk mengerjakan album '2X2' itu. Akhirnya sang gitaris menggadaikan rumahnya untuk modal keberangkatan.
"Budjana masih single, gue malah belum punya rumah," kata Armand.
Tapi kenyataan tak seperti mimpi mereka berdua. Kembali ke Jakarta dan merilis karya, albumnya malah tidak laku.
"Pertama mungkin karena gue sama Budjana ciptain lagu yang penuh amarah, atau kedua fans sama kita sudah nggak terlalu percaya, ya GIGI tinggal berdua," ujar Armand.
Nasib sial belum sampai di situ. GIGI berencana menggelar tur konser di 100 kota di Indonesia. Rencana itu berjalan, tapi hanya 3 kota yang disinggahi.
"Dari situ justru bahwa kita belajar dalam keadaan yang di atas bisa jatoh, tapi gimana caranya kita bangun lagi karena ini ujian dari Tuhan. Alhamdulillah tahun ini kita berusia 26 tahun," tandas Armand.
Untuk mengobati kerinduan para penggemarnya, Armand Maulana akan membuat konser virtual bersama detikcom dengan tajuk 'Armand MauKonser' pada 15 Mei 2020 pukul 20.00 WIB.
Tiket untuk menonton konser tersebut dibagi menjadi tiga kategori, yakni Alus Pisan seharga Rp 50 Ribu, Sae Pisan seharga Rp 100 Ribu dan Edun Pisan dengan harga Rp 1 Juta. Tiket bisa dibeli di detik.com/armandmaukonser.
Uang yang dibayarkan untuk membeli tiket nantinya akan didonasikan untuk mereka yang terdampak atas adanya pandemi COVID-19. dtc