Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Panyabungan. Sebelumnya Warga Desa Hutapuli Kecamatan Siabu, Selasa (16/6/2029) melakukan blokir Jalan lintas Sumatera (Jalinsum) karena dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) 2020, mengakibatkan Kepdes mengundurkan diri. Hal serupa terjadi lagi di Desa Huta Dame Kecamatan Panyabungan Utara. Warga melakukan aksi unjukrasa dengan memblokir jalan dengan meletakkan sopo (pondok) dan membakarnya ditengah jalinsum yang berakibat macetnya lintas, Kamis (18/6/2020).
Informasi dihimpun medanbisnisdaily.com, permasalahan ini diduga dipicu dari pembagian BLT DD 2020 di Desa Huta Dame yang dilakukan Kepala Desa (Kepdes). Dimana, sesuai data yang ada sebanyak 56 KK penerima BLT DD 2020 sebesar Rp600.000 dan sesuai rapat warga akhirnya dibagikan kepada 130 KK dengan jumlah BLT DD sebesar Rp237.000.
Dan ujung dari kekecewaan tersebut, warga melakukan pemblokiran jalinsum dan meminta agar Kepdes Huta Dame, Albert Sihombing berhenti dari jabatannya.
Setelah aparat pemerintah dan Kepolisian melakukan dialog dengan warga, akhirnya sekira pukul 11.55 wib, pemerintah dan kepolisian berhasil membujuk warga agar memindahkan sopo (pondok) yang berbeda ditengah jalinsum untuk diangkat dan dipinggirkan dari jalinsum sehingga lalulintas kembali normal.
Hingga berita ini diterbitkan, kondisi warga Desa Huta Dame masih melakukan diskusi dan dialog dengan pemerintah dan kepolisian terkait permintaan warga agar kepdes, Albert Sihombing diberhentikan dari jabatannya. Dan untuk kondisi lalulintas sudah kembali normal.
Kapolres Madina AKBP Horas Tua Silalahi kepada wartawan membenarkan kejadian itu. "Iya kita bersama pemerintah masih melakukan upaya mediasi," ujarnya.