Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Otoritas bea cukai Cina mulai menguji semua makanan impor sebagai langkah antisipasi penularan virus Corona setelah wabah COVID-19 sebelumnya dikaitkan dengan makanan di pasar Beijing. Beberapa pejabat juga memeriksa produk makanan di pasar tradisional.
Mereka juga melakukan uji asam nukleat pada semua daging impor. Alih-alih melakukan uji sampling acak, petugas menguji seluruh makanan yang masuk.
Dikutip dari Bloomberg, pengujian ini ditingkatkan setelah wabah Corona di Beijing terdeteksi di talenan pedagang ikan salmon impor. Meski telah disebutkan bahwa sumber penularan tidak mungkin berasal dari ikan, pedagang grosir dan supermarket untuk sementara tidak menjual salmon.
Cina mengimpor sekitar 862.000 ton daging dan jeroan pada April lalu. Mayoritas makanan impor berasal dari Brasil, AS, dan Eropa.
"(Cina ) tidak menghentikan impor karena harus menunggu sampai kesimpulan resmi tentang virus, tetapi beberapa pembeli mungkin berhati-hati dalam melakukan pesanan baru," kata Lin Guofa, seorang analis senior di Bric Agriculture Group, sebuah perusahaan konsultan yang berbasis di Beijing.
Frank Yiannas, Wakil Komisaris Kebijakan dan Respons Pangan di Badan Pengawasan Makanan AS (FDA) menulis bahwa belum ada bukti penularan COVID-19 melalui makanan. Meski demikian pihaknya mengetahui adanya tes massal produk makanan impor.
"FDA mengetahui laporan bahwa Cina akan mulai menguji makanan tertentu, makanan laut dan daging untuk COVID-19. Kami terus meninjau semua ilmu yang tersedia saat kami menilai virus yang menyebabkan COVID-19," tutur Yiannas.(dth)