Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Hari ini, Kamis (25/06/2020), update penanganan covid-19 di Sumatra Utara ditandai dengan sembuhnya 18 orang pasien dari positif covid-19. Ini adalah jumlah kesembuhan tertinggi yang pernah terjadi di Sumut selama ini. Adapun 18 orang yang sembuh itu, berasal dari beberapa daerah, yakni Medan 4 orang, Binjai 2 orang, Deli Serdang 2 orang, Simalungun 3 orang, Madina 1 orang dan Serdang Bedagai 6 orang.
"Dan total yang sembuh hingga Kamis hari ini sebanyak 29 orang," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, dr Whiko Irwan D SpB, kepada wartawan di Medan, Kamis (25/06/2020) sore. Tingginya angka kesembuhan itu, kata dr Whiko, adalah patut disyukuri. "Kita patut bersyukur, hampir setiap hari ada saudara-saudara kita penderita positif covid-19 yang sembuh. Harapan kita dalam beberapa hari ke depan, penderita positif covid-19 yang sembuh di Sumatra Utara akan semakin meningkat," ujarnya. Sementara itu, pasien positif covid-19 yang meninggal dunia di Sumut bertambah 3 orang dan totalnya menjadi 83 orang hingga Kamis. 3 orang yang meninggal diantaranya 2 orang dari Medan dan 1 orang dari luar Sumut. Selain itu, bertambah pula Kamis ini 69 kasus baru positif covid-19 di Sumut. Totalnya kini menjadi 1.356 orang. Adapun pertambahan kasus itu berasal dari Medan 45 orang, Deli Serdang 5 orang dan Tapanuli Tengah 1 orang, serta yang domisilinya belum jelas sebanyak 18 orang. "Dan yang menjalani perawatan positif covid-19 saat ini di Sumut totalnya 982 orang," sebut dr Whiko. Dan Kota Medan, adalah sejauh ini daerah yang paling banyak mencatatkan kasus positif covid-19, yakni sebanyak 876 orang, Deli Serdang 169 orang, Simalungun 67 orang dan Pematang Siantar 54 orang. Lebih lanjut dr Whiko menyebutkan, jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di Sumut sebanyak 1.109 orang dan Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 191 orang. Ditambahkan Whiko, pertambahan jumlah orang yang positif covid-19, tambah dr Whiko, menunjukkan masih terjadinya rantai penularan covid-19 di Sumut. Orang-orang yang baru terdeteksi positif covid-19, berarti telah terjadi penularan virus corona terhadap dirinya dalam tenggat waktu 2 hari sampai dengan 3 minggu sebelumnya. Penularan terjadi bisa secara langsung akibat terpercik droplet yang mengandung virus corona oleh karena tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak. Bisa juga penularan secara tidak langsung melalui tangan yang memegang benda-benda yang terkontaminasi virus corona, tidak mencucinya dengan air dan sabun. Dikatakannya lagi, covid-19 dapat mengenai siapa saja yang tidak melaksanakan protokol kesehatan. Tidak ada seorangpun yang kebal terhadap penularan corona. Hendaknya kita jangan terlalu yakin bahwa diri kita aman dari penularan virus corona. Bahkan mantan penderita virus corona yang sudah sembuh tetap harus melaksanakan protokol kesehatan pencegahan covid-19, karena pasien yang sembuh ini masih bisa sakit kembali akibat infeksi virus corona dengan varian yang berbeda. "Untuk itu, jagalah diri kita dari penularan virus corona dengan melaksanakan protokol kesehatan pencegahan covid-19, sehingga kita bebas dalam mencari nafkah untuk menghidupi keluarga kita. Sekali saja kita terindikasi covid-19, maka kita akan diisolasi, baik mandiri, dibalai karantina ataupun di rumah sakit, sehingga kita tidak dapat lagi bekerja mencari nafkah untuk sementara waktu. Isolasi harus dilakukan semata-mata untuk memutus rantai penularan covid-19 terhadap masyarakat," pungkas dr Whiko.