Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batubara. Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan, peristiwa kerusuhan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terjadi akibat adanya kesalahpahaman terkait penyaluran dana bantuan lansung tunai (BLT).
"Peristiwa yang terjadi di Madina akibat kesalahpahaman dari masyarakat soal penyaluran bantuan BLT dari kepala desa," kata Irjen Pol Martuani Sormin saat kunjungan kerja di Mapolres Batubara, Senin, (30/6/2020).
Ia mengatakan, Data yang diterima dari kapolres, bahwa dana BLT sebesar Rp 600.000 yang seharusnya untuk satu orang, ternyata dibagi untuk beberapa orang. Ini yang tidak transparan.
"Data yang saya terima dari kapolres, bahwa dana BLT sebesar Rp 600.000 yang seharusnya untuk 1 orang, ternyata berdasarkan inisiatif kepala desa itu dibagi untuk beberapa orang. Masyarakat menganggap ini tidak transparan. Sebenarnya kalau hal ini dibicarakan ditingkat desa, tidak akan terjadi masalah," katanya.
Dikatakannya, pasca kerusuhan, situasi saat ini sudah kondusif. "Ada beberapa mobil dinas kami yang terbakar. Situasi saat ini sudah kondusif. Nanti kita lihat situasi untuk melakukan tindakan," ujarnya.