Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Panyabungan. Kapolres Mandailing Natal (Madina), AKBP Horas Tua Silalahi mengungkapkan bahwa jumlah pelaku kerusuhan di Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, yang diamankan menjadi 11 orang. Dari jumlah tersebut, 3 di antaranya sudah di tetapkan jadi tersangka.
"Tadi kita melakukan penangkapan 8 orang, dan sebelumnya juga kita telah melakukan penangkapan kepada 3 orang pelaku jadi sudah 11 orang di amankan," katanya kepada wartawan, Jumat malam (3/7/2020)..
Kapolres menyampaikan, ke-8 orang ini masih dilakukan pemeriksaan di Polda Sumut. Perkiraan pertambahan tersangka pada kerusuhan ini kemungkinan masih ada.
"Untuk penambahan tersangka mungkin ada, itu ada inisial "AW" dan "MG" mereka harusnya menyerahkan diri, sudah kami suruh keduanya agar menyerahkan diri," ucapnya.
Padahal pada sorenya Kapolres saat komunikasi dengan AW dan MG, menyampaikan agar menyerahkan diri dan menjamin tidak akan ada kekerasan. "Kalau mereka menyerahkan diri sebagai orang yang bertanggungjawab, saya yakin mereka akan tokoh disini," ungkapnya.
Kapolres Madina pada kesempatan itu meluruskan informasi bahwa mereka tidak melakukan penyisiran, tetapi melakukan penangkapan diduga pelaku kerusuhan.
"Perlu kami luruskan kita tadi bukan melakukan penyisiran, tetapi melakukan penangkapan pelaku, jadi kita tidak menyisir pake brimob. Jadi tadi Brimob hanya melakukan patroli, jadi anggota kita polwan yang masuk ke dalam memberikan himbau kepada masyarakat agar anak-anak disitu tidak trauma," terang Kapolres.
BACA JUGA: Kisruh BLT Berujung Kerusuhan di Madina, Kades Mompang Julu Mengundurkan Diri
Kerusuhan di Madina, 6 Personel Polisi Luka-Luka
Kerusuhan di Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara terjadi pada Senin sore (29/6/2020) hingga Selasa dini hari, dipicu protes warga akibat tidak adilnya pembagian bantuan langsung tunai (BLT). Warga demo memblokir jalan menuntut kepala desa mengundurkan diri. Atas protes warga, Kepala Desa Mompang Julu, Hendri Hasibuan, akhirnya memilih mengundurkan diri.
Sebelumnya, Hendri Hasibuan kepada wartawan mengatakan, pembagian BLT sudah sesuai dengan musyawarah desa (musdes). "Dari musdes disepakati BLT dibagikan kepada 873 KK dari seharusnya 97 KK, sehingga warga menerima Rp 200.000/kk, inilah yang diperotes sebagai warga," ucapnya.
Dalam kerusuhan itu, warga melempari personel kepolisian dengan batu hingga 6 orang mengalami luka-luka. Tak puas itu saja, warga juga menggulingkan 2 unit mobil lalu membakarnya. Salah satu mobil tersebut adalah mobil dinas Wakapolres Madina.