Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-London. Maskapai penerbangan Inggris, British Airways, menyatakan akan mempensiunkan seluruh armada pesawat Boeing 747 miliknya. Keputusan ini diambil karena adanya penurunan dalam industri penerbangan akibat pandemi virus Corona (COVID-19).
Seperti dilansir Reuters, Jumat (17/7/2020), British Airways (BA) menyatakan bahwa keputusan mempensiunkan Boeing 747 ini berlaku segera. BA selama ini merupakan maskapai operator Boeing 747 terbesar di dunia. Tidak disebut lebih lanjut jumlah armada Boeing 747 yang dimiliki BA.
Pembatasan global yang diberlakukan untuk membatasi penyebaran virus Corona telah memicu gejolak dalam perjalanan udara dan menempatkan masa depan banyak maskapai penerbangan dalam ketidakjelasan.
"Kecil kemungkinan 'ratu langit' kita yang luar biasa akan kembali beroperasi dalam layanan komersial untuk British Airways," demikian pernyataan British Airways.
BA yang dimiliki oleh International Consolidated Airlines Group, menambahkan bahwa pihaknya akan mengoperasikan lebih banyak penerbangan dengan pesawat yang lebih modern dan efisien bahan bakar seperti Airbus A350 dan Boeing 787.
BA juga mengharapkan pesawat-pesawat semacam itu bisa membantu mencapai target nol emisi karbon pada tahun 2050.
Gelombang restrukturisasi yang dipicu pandemi Corona melanda maskapai-maskapai dan perusahaan industri di berbagai belahan dunia. Laporan media Inggris, The Sun, menyebut bulan lalu, BA mencapai kesepakatan untuk merumahkan 350 pilot dan menempatkan 300 lainnya dalam 'pool' yang biasa dipekerjakan lagi kapan pun dibutuhkan.
Boeing 747 yang mengudara sejak 1970-an, menandai peringatan 50 tahun mengudara pada Februari 2019. Pihak Boeing sendiri dan para pemasoknya telah mengisyaratkan akhir dari pesawat tersebut, ketika mereka menetapkan jumlah suka cadang terakhir yang dibutuhkan untuk program 747 kira-kira setahun lalu. Namun keputusan itu dibiarkan menggantung selama bertahun-tahun di tengah penurunan jumlah pesanan dan tekanan harga.(dtc)