Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sapardi Djoko Damono meninggal dunia. Rencananya jenazah sang sastrawan akan dimakamkan sore ini, Minggu (19/7/2020).
Pemakaman tersebut akan digelar di Giri Tanjong, Bogor, selepas ba'da Ashar.
"Sesuai rencana keluarga jenazah akan dimakamkan sore hari ini Bakda Ashar di Taman Pemakaman Giritama, Giri Tonjong, Bogor," bunyi pesan yang diterima.
Jenazah maestro sastra dan puisi tersebut kini disemayamkan di Komplek Dosen UI, Ciputat, Jl Ir. H. Juanda, Tangerang Selatan. Sapardi Djoko Damono menghembuskan napas terakhirnya di Eka Hospital, BSD, Tangerang Selatan.
Kondisi pujangga Hujan di Bulan Juni ini menurun sebulan belakangan. Ia kembali masuk ke rumah sakit karena fungsi organ tubuhnya yang mengalami penurunan.
Sebelumnya, Sapardi Djoko Damono juga sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Ia dirawat di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
Kala itu novelis Pingkan Melipat Jarak ini menjalani perawatan di rumah sakit karena hemoglobin (HB)yang menurun pada November 2019.
Namun belum diketahui apa sakit yang pasti diidap Sapardi Djoko Damono sebelum meninggal dunia.
"Sakitnya apa, nanti keterangan resmi dari pihak keluarga saja ya, belum tahu jenazah nanti ke rumah duka atau gimana," terang Mirna, Editor Sastra Penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU).
Sapardi Djoko Damono dikenal sebagai pujangga lintas zaman. Pada 1972, Sapardi Djoko Damono pindah ke Jakarta dari Semarang untuk menjadi direktur pelaksana Yayasan Indonesia yang menerbitkan majalah sastra Horison.
Sejak tahun 1974, ia mengajar di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia, tapi kini telah pensiun.
Sebelum meninggal, Sapardi Djoko Damono juga merilis buku di mana ia berkolaborasi salah satunya dengan Rintik Sedu. Buku tersebut berjudul Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang yang dirilis pada bulan Februari.(dtc)