Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Meski sudah memasuki New Normal dan larangan keramaian sudah dicabut, namun hal tersebut belum berdampak pada penjualan emas di Kota Medan. Hingga kini, pedagang emas mengaku penjualannya masih lesu. Ditambah lagi, harga emas yang kian mahal dan sudah berkisar Rp 860.000/gram dari sebelumnya Rp 790.000 hingga Rp 820.000/gram.
Pemilik Toko Emas Suranta di Pasar Pringggan Medan, Edi Suranta, mengatakan, meski larangan keramaian sudah dicabut dan sudah boleh menggelar pesta yang memang "ladang rezeki" bagi pedagang emas, namun hingga kini masih sangat sedikit yang menggelar pesta. "Itu pun paling hanya akad atau pemberkatan saja. Tidak ada resepsi atau pesta adat. Makanya penjualan emas sangat lesu. Bisa dalam satu hari hampir tidak ada transaksi," katanya, Senin (20/7/2020).
Edi mengatakan, saat ini memang tidak ada hal positif yang bisa mendorong penjualan emas. Selain karena ekonomi sulit akibat pandemi Covid-19, harga emas yang terus melambung tinggi membuat masyarakat semakin tidak berdaya untuk membeli emas.
Ketika ditanya terkait masyarakat yang justru menjual emas-nya karena harga mahal, kata Edy, memang ada 1-2 orang. Namun untuk transaksi ini, biasanya tidak ada pengaruh bagi pedagang emas. Karena masyarakat hanya menjual dan itu pun tidak banyak.
Sementara kalau penjualan emas yang dilakukan pedagang, tentu akan sangat berpengaruh terhadap arus kas karena di sana juga termasuk upah. Karena itu, pedagang sangat berharap penjualan bisa segera membaik dan tidak lesu seperti saat ini.
"Kondisi kami (pedagang-red) memang lebih tepat dikatakan lesu. Karena kalau dikatakan penjualan anjlok, sudah tidak tahu perbandingannya dengan kapan. Sudah seperti ini sejak awal pandemi dan sekarang kondisinya semakin lesu. Bahkan di atas lesu," kata Edy.
Untuk jam operasional pedagang, juga masih terbatas. Jika biasanya rata-rata pedagang sudah buka pukul 08.00 WIB dan tutup jam 20.00 WIB, sekarang bukanya bisa pukul 09.00-10.00 WIB dan sudah tutup pukul 17.00 WIB.
Pedagang emas di Pasar Sei Sikambing Medan, Anto Kacaribu, mengatakan, penjualan memang masih sepi sejak pandemi corona. "Apalagi sekarang harganya lagi maha. Kalaupun ada pengunjung, mereka biasanya menjual emas miliknya. Itu pun jumlahnya juga tidak banyak dan belum tentu ada setiap hari," katanya.