Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pertamina telah menguji bahan bakar nabati dalam bentuk D-100, bahan bakar solar yang menggunakan 100% bahan nabati. Setelah diuji, bahan bakar solar dengan 100% bahan nabati itu menghasilkan performa yang baik untuk kendaraan.
Bahan bakar D-100 yang diproduksi Pertamina memiliki spesifikasi Cetane Number yang sangat tinggi, yaitu hingga 79. Hal itu diyakini dapat menghasilkan performa kendaraan yang lebih baik sebagai campuran bahan bakar.
Angka tersebut didapatkan dari pengujian dengan hasil uji performa (road test). Hasilnya menunjukkan, penggunaan D-100 dalam campuran bahan bakar kendaraan dapat meningkatkan performa kendaraan dan mengurangi emisi gas buang.
Deputy CEO PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Budi Santoso Syarif menjelaskan, dalam uji performa tersebut, bahan bakar yang digunakan adalah campuran D-100 sebanyak 20%, Dexlite sebanyak 50% dan FAME sebanyak 30%.
"Menurut hasil uji lab kami, terukur bahwa angka Cetane Number bahan bakar campuran D-100 pada Dexlite dan FAME yang digunakan tersebut mencapai angka minimal 60 atau lebih tinggi dari bahan bakar diesel yang ada saat ini. Demikian juga hasil uji emisi kendaraan menunjukkan Opacity (kepekatan asap gas buang) turun menjadi 1,7% dari sebelumnya 2,6% saat tidak dicampur dengan D-100," ujarnya seperti tertulis dalam siaran persnya.
Uji coba performa bahan bakar itu dilakukan pada 14 Juli 2020 lalu dengan menggunakan MPV diesel keluaran 2017. Uji coba dilakukan sepanjang 200 km.
Saat pengujian, pengguna kendaraan disebut tetap merasa nyaman. Di antaranya, tidak ada excessive noise selama berkendara, tarikan mesin lebih bertenaga dan asap buang knalpot tetap bersih meski pada RPM tinggi.
Budi menambahkan, hasil Uji Performa yang bagus ini juga membuktikan bahwa D-100 yang diproduksi Perdana di Kilang Dumai Pertamina dapat menjawab kebutuhan green energy di Indonesia. Hal ini karena D-100 dibuat dari 100% bahan nabati turunan dari CPO atau kelapa sawit yang banyak terdapat di Indonesia. Dengan demikian, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, maka Indonesia dapat mengoptimalkan sumber daya alamnya untuk menciptakan kedaulatan energinya sendiri.
"Ini adalah yang pertama di Indonesia dan hanya sedikit perusahaan yang dapat melakukannya. Kami membuktikan bahwa Pertamina berhasil melakukannya di Kilang Dumai, dengan dibantu oleh Katalis Merah Putih yang merupakan kerjasama Research & Technology Center Pertamina dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Suatu kebanggaan bagi kami dapat menciptakan solusi untuk Indonesia," katanya.(dto)