Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batubara. PT Mitra Agung Sawita Sejati (MASS) kembali melakukan ekspor perdana fiber sawit ke Chongging pasca dibukanya lockdown Covid-19 di Cina.
"Sebenarnya kita memang sudah ekspor fiber sawit ke Cina. Tetapi karena lockdown Covid-19 di Cina, hampir 1 tahun kita tidak ekspor. Hari ini kita perdana ekspor setelah lockdown dibuka," kata Humas PT Mitra Agung Sawita Sejati, R Purba, kepada medanbisnisdaily.com, di Kecamatan Sei Suka, Batubara, Selasa, (21/7/2020).
Ia mengatakan, fiber sawit yang akan diekspor ke Cina 50 ton. Fiber sawit sendiri merupakan limbah tandan kosong dari kelapa sawit.
"Biasanya tanda kosong ini akan menjadi limbah pabrik kelapa sawit. Namun PT MASS dapat mengelola dan memanfaatkan limbah ini menjadi barang ekspor," katanya.
Dikatakannya, PT MASS berada di Desa Bandar Tinggi, Kecamatan Bandar Masilam, Simalungun yang berbatasan dengan Kabupaten Batubara. Untuk tenaga kerja sendiri sebanyak 30% berasal dari warga Kabupaten Batubara. Tak hanya itu, 40% kelapa sawit yang dikelola bersumber dari para petani kelapa sawit yang berada di Kabupaten Batubara.
"Untuk itu, kita sangat berharap sekali dukungan baik dari Pemerintah Simalungun maupun Pemerintah Kabupaten Batubara. Melihat begitu pentingnya peranan PT MASS bagi masyarakat," tuturnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Simalungun, Mislaini Saragih mengapresiasi langkah PT MASS yang dapat mengelola limbah menjadi barang yang bernilai tinggi (ekspor).
"Ini langkah yang baik. Kita apresiasi PT MASS dapat mengelola limbah menjadi barang yang bernilai tinggi. Kita harap PT MASS dapat menghimpun bahan dari tempat lain," ujarnya.