Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Kondisi jembatan diatas Sungai Sigeaon di Lumban Soit Kecamatan Sipoholon,Tapanuli Utara saat ini mengalami kerusakan cukup parah.
Hampir setahun, warga pengguna jembatan penghubung ke desa dan dusun yang berada di seberang sungai, sudah mengeluhkan kondisinya. Bahkan tidak sedikit yang menuding Pemkab Taput tidak memperdulikan, untuk segera memperbaiki, termasuk di jejaring sosial face book.
Penelusuran siang ini, Senin (27/7/2020), bangunan jembatan memang terlihat sudah oleng. Hand rail ( sandaran) dan selasar juga sudah bengkok. Bangunan bawas ( pemikul beban) juga terlihat tidak kokoh lagi.
Selain itu, lantai jembatan juga sudah berlobang, sekarang ditutupi warga dengan papan dari pinus. Jika tidak hati-hati terutama di malam hari, akan sangat berisiko bagi warga yang melintas.
Jembatan ini sendiri menghubungkan ke Dusun Lumban Soit, Desa Hutauruk Hasundutan.Dari sana bisa ke Dusun Sibuntuon Desa Simanungkalit.
Akses lain, juga bisa tembus ke Dusun Lumban Rihit Desa Hutauruk Hasundutan dan Desa Siualompu Kecamatan Tarutung.
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan menjawab Medanbisnisdaily.com mengatakan, pihaknya memberikan perhatian besar terhadap kondisi jembatan itu.
"Tidak ada pembiaran disana, malah saya sendiri sudah berulang kali mengkomunikasikan itu ke pihak pemerintah atasan, agar segera diperbaiki, bahkan sudah melayangkan surat resmi beberapa kali ke Kementerian PUPR RI,"kata Nikson Nababan.
"Saya tahu, jembatan itu sangat dibutuhkan masyarakat untuk kelancaran mobilitas manusia, barang dan jasa menuju desa-desa di kawasan itu," tandasnya.
Hanya saja bupati berharap, agar masyarakat bisa bersabar dan memahami alur perbaikan dan kondisi yang mengganjal. "Itu jembatan gawean propinsi, tetapi bukan berarti kita tutup mata, malah ikut mendesak agar segera dibangun secara permanen," ujarnya.
Terganjal Refocusing Anggaran
Melengkapi penjelasan bupati ini, Kadis PUPR Taput Dalan Simanjuntak menerangkan, rehabilitasi total jembatan rambing Lumban Soit Kecamatan Sipoholon sudah diusulkan oleh Pemkab Tapanuli Utara ke Kementerian PUPR.
"Tindak lanjutnya, Kementerian PUPR sudah menurunkan tim konsultan untuk melakukan survey dan investigasi, didampingi staf dinas PUPR Taput. Sebenarnya, direncanakan akan dibangun pada tahun anggaran 2020 ini dengan konstruksi yang permanen seperti jembatan rambing di Pardangguran," paparnya.
"Namun menurut informasi dari Kementerian PUPR RI, pembangunan jembatan tersebut ditunda, disebabkan adanya refocusing anggaran di Kementerian PUPR, akibat pandemi covid-19," sambung Dalan.
Dilaporkan, menindaklanjuti surat bupati Taput ke pihak kementerian, maka tanggal 14 juli 2020 Dalan Simanjuntak bersama stafnya telah menemui Kasatker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional ( P2JN ) di Medan, agar pembangunan jembatan gantung tersebut menjadi prioritas Tahun Anggaran 2021 yang akan datang.
"Satker P2JN adalah perencana kegiatan Kementerian PUPR RI, di wilayah Sumut. Mereka telah berjanji akan menindaklanjuti surat bupati tersebut, karena sudah berulang-ulang dan pihaknya sudah meninjau ke lapangan," urainya.