Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Mantan Gubernur Sumatra Utara (Sumut), Syamsul Arifin mengaku prihatin dengan kondisi ekonomi Sumut saat ini. Bukan hanya karena pandemi covid-19, sebelum wabah ini muncul masyarakat Sumut juga sudah susah. Hal itu karena tidak ada proteksi kepada pelaku pasar tradisional.
"Dulu waktu menjabat saya tidak bolehkan swalayan. Itu yang membunuh pasar tradisional. Mereka tak bisa lagi jualan. Tak laku. Sekarang terbukti, begitu pandemi ekonomi kita langsung ambruk," kata Syamsul saat menghadiri pelantikan Satgas Horas Bangso Batak (HBB), di Grand Antares, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sabtu sore (1/8/2020)..
Syamsul menambahkan, meski tak mau dibilang resesi, tapi faktanya cari uang Rp 40.000 saja susah. "Saya setiap hari gabung sama abang becak hanya untuk tahu cerita mereka. Dari mereka saya tahu, sekarang ini mencari uang 40 ribu saja sangat susah. Mana ada mereka punya tabungan. Kerja hari ini habis hari ini," kata Syamsul.
Syamsul mengajak agar semua orang saling bantu membantu. Dikatakannya, kalau situasi ini tak kunjung pulih ia khawatir tingkat kriminal akan meningkat.
"Makanya itu saya bilang rakyat tak boleh lapar, tak boleh sakit, tak boleh bodoh, tak boleh miskin. Itunya semua kuncinya. Kalau tidak saya takut jadi penjahat semua nanti kita," kata tokoh adat dan budaya Melayu ini.