Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Belawan. Maraknya isu yang beredar di kalangan pedagang Komplek Eks YUKA Martubung, Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan akan digusur oleh Pengurus Primkop TKBM Pelabuhan Belawan membuat sejumlah pedagang resah. Dari pantauan medanbisnisdaily.com, Minggu (23/8/2020) pagi, terlihat sejumlah orang mengutip uang kepada para pedagang dengan tulisan di sebuah kotak "mohon bantuan untuk perjuangan kita".
Isu yang beredar membuat resah para pedagang, sehingga Ketua Primkop TKBM Upaya Karya Pelabuhan Belawan, Sabam Parulian Manalu angkat bicara. Saat dihubungi medanbisnisdaily.com, Sabam yang juga Ketua Pertina Kota Medan ini mengatakan, tidak benar isu yang dihembuskan oleh sejumlah oknum bahwa Pasar Yuka Martubung akan digusur oleh Primkop TKBM Upaya Karya Pelabuhan Belawan.
"Isu itu bohong, diduga disebar oleh sejumlah orang untuk memanfaatkan situasi saat ini, saya selaku Ketua Primkop TKBM Upaya Karya Pelabuhan Belawan tegaskan bahwa tidak ada penggusuran bagi para pedagang," tegasnya.
Dikatakan Sabam Manalu, pihaknya hanya memberikan surat kepada pemilik rumah dan bangunan yang menempati aset rumah eks YUKA yang akan diambil alih oleh Primkop TKBM Upaya Karya Pelabuham Belawan bukan kepada pedagang yang mebuka lapak berjualan.
"Kita tidak ada mau mengurusi para pedagang, kita hanya fokus mendata ulang aset eks YUKA Pelabuhan Belawan, biar kita bisa membuat registrasinya yang lebih baik," jelasnya. Sabam meminta aparat penegak hukum untuk menindak para provokator yang mencari keuntungan dalam persoalan ini.
"Pihak kepolisian harus menangkap oknum-oknum yang mencari keuntungan dan memanfaatkan situasi ini dengan menyebar isu yang membuat resah masyarakat, dan menangkap para pelaku yang melakukan pengutipan liar terhadap para pedagang di Pasar Yuka Martubung dengan alasan perjuangan," pintanya.
Sementara, Ade salah seorang pedagang pepaya di Pasar Yuka saat ditemui medanbisnisdaily.com, mengaku resa dengan aktifitas pungli tersebut. "Kalau ditanya, ya resah dengan pungli ini, apalagi disebutkan akan digusur, pedagang minta ada solusi atas masalah ini," ujarnya.