Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bergerak volatile. Sempat menguat tajam di sesi pembukaan, IHSG kemudian bergerak minus namun akhirnya ditutup menguat 1,38% di level 5.310,68. Sementara itu, mata uang rupiah yang sempat melemah hingga ke level 14.612/dolar Amerika Serikat (AS), hanya mampu ditutup di level 14.572/dolar AS.
"Kinerja mata uang rupiah masih negatif pada perdagangan hari ini. Meski memang mampu mengurangi kerugiannya dibandingkan awal perdagangan," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Selasa (1/9/2020).
Gunawan mengatakan, realisasi deflasi nasional yang sebesar 0,05% kian memberikan gambaran yang buruk bagi pasar. Hal itu mengindikasikan buruknya daya beli masyarakat ditambah dengan semakin dekatnya dengan ancaman resesi.
Angka deflasi ini juga yang sempat menggiring IHSG ke zona merah. Namun pelaku pasar masih menanti data manufaktur khususnya dari Cina di pekan ini. Sementara itu, dalam waktu dekat ini, pasar akan disuguhkan sejumlah report penting dari Bank Sentral AS yang akan menjadi sentimen pasar selanjutnya.
Untuk perdagangan besok, kata Gunawan, pasar akan menanti kabar negara yang akan melaporkan pertumbuhan ekonominya. Brazil akan menjadi negara selanjutnya yang akan melaporkan realisasi pertumbuhan ekonomi. Dan sejauh ini ekonomi Brazil diperkirakan akan terkontraksi lebih dari 10% di kuartal kedua. Dan Brazil diyakini akan menambah deretan panjang negara yang masuk jurang resesi.