Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Medan. Jelang tahun baru 2024, geliat ekonomi selalu mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hari biasa sepanjang tahun kalender. Dan tahun 2024 nanti, bertepatan dengan hajatan Pemilu yang menjadi salah satu pendorong peningkatan belanja masyarakat. Diatas kertas, jelang tahun baru 2024 tentunya menjanjikan perputaran uang yang lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.
"Akan tetapi, saya belum bisa menyimpulkan apakah akan lebih baik nantinya belanja msyarakat di tahun Pemilu ini, bahkan jika dibandingan dengan jelang tahun baru kemarin atau mungkin jelang tahun baru sebelum pandemi Covid-19. Ada banyak yang bisa mendorong belanja masyarakat di tahun ini, bukan hanya Pemilu, namun upaya pemerintah dalam menjaga daya beli juga akan menjadi motor penggerak ekonomi jelang tahun baru 2024," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Rabu (27/12/2023).
Gunawan menambahkan, situasi ekonomi di tahun 2023 telah menunjukan bahwa belanja masyarakat mulai menurun. Yang tergambar dari penurunan belanja masyarakat untuk kebutuhan sandang maupun kebutuhan lain diluar kebutuhan bahan pangan pokok. Disetiap perayaan hari besar keagamaan, atau penjualan kebutuhan sandang dihari normal ini trennya menurun.
"Sehingga perputaran uang tentu berpeluang menurun, walaupun khusus jelang tahun baru trennya berpeluang untuk naik. Ini yang membuat saya berkeyakinan bahwa sekalipun ada banyak stimulus peredaran uang mulai dari hajatan Pemilu hingga stimulus dari pemerintah, kita harus menanti realisasi belanja masyarakat jelang tahun baru ini," katanya.
Begitupun, lanjutnya, secara rill belanja masyarakat bisa saja lebih rendah dibandingkan dengan masa sebelum pandemi Covid-19. Hal yang bisa lebih menjelaskan terkait dengan jelang tahun baru adalah bagaimana penjualan aksesoris atau pernak-pernik Natal serta belanja kebutuhan makanan selama sepekan ini. Yang bisa diukur sebagai awal untuk melihat bagaimana belanja masyarakat atau peredaran uang jelang tahun 2023.
"Paling ideal adalah membandingkan dengan sebelum masa pandemi Covid-19. Karena kalau membandingkan dengan tahun lalu saya pikir juga tidak adil, karena tahun lalu pandemi Covid-19 masih sangat dirasakan. Dan membandingkannya bukan berapa angka nominal yang dihasilkan, tetapi berapa banyak item yang sama yang sudah terjual," kata Gunawan.