Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sulit untuk keluar dari tekanan buruknya kinerja indeks bursa saham global. IHSG dilanda aksi jual setelah sejumlah bursa di banyak negara terpuruk akibat aksi jual yang sama. IHSG pada perdagangan hari ini ditutup melemah 0,78% di level 5.239,85.
"Investor asing pada perdagangan hari ini membukukan penjualan bersih Rp 991 miliar di pasar saham. Aksi jual investor asing masih terus mewarnai perdagangan saham setidaknya dalam sepakan terakhir ini," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Jumat (4/9/2020).
Gunawan mengatakan, bulan September memang kerap selalu menjadi bulan yang tidak begitu baik bagi pasar saham. Kinerja IHSG kerap mengalami tekanan di bulan September, mengacu kepada data kinerja saham sekurangnya dalam 10 tahun terakhir.
Sementara itu, mata uang rupiah mengalami penguatan pada penutupan perdagangan hari ini. Rupiah ditutup menguat di level 14.750/dolar AS, seiring dengan meredanya tekanan pasar yang sempat memanas setelah ada rencana mengurangi independensi Bank Indonesia (BI) sebelumnya. Akan tetapi langkah Presiden Joko Widodo yang mengambil tindakan dengan memastikan akan tetap menjaga independensi BI membuat rupiah hari ini.
Untuk perdagangan di pekan depan, investor akan tetap mewaspadai gejolak ekonomi yang bisa saja terjadi akibat masih tingginya ketidakpastian pasar. Kebiasaan menjual saham di bulan September ini perlu diwaspadai. Karena pasar keuangan sangat berpeluang diperdagangkan di zona merah nantinya.
Penambahan jumlah kasus covid dan rilis data ekonomi maupun negara baru yang masuk dalam daftar resesi akan tetap menjadi isu utama di pekan depan. "Jadi tetap mewaspadai segala kemungkinan adanya potensi tekanan karena sentiment belum sepenuhnya membaik pada saat ini," kata Gunawan.