Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Hampir seluruh atap seng rumah kediaman Tusino (53) warga Dusun 11Desa Tembung, Kecamatan Pecut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, diterbangkan angin ketika terjadi angin puting beliuang, Kamis (3/9/2020). Ironisnya, hingga kini rumah yang di huni dua keluarga miskin itu belum memperoleh bantuan.
Azrai (51) kerabat dekat Tusino warga Dusun 13 Desa Tembung, Kecamatan Percut Seituan kepada medanbisnisdaily.com, Senin (7/8/2020/, mengatakan, Kamis siang sekira pukul14.00 WIB, peristiwa angin puting beliung itu terjadi, sedangkan Tusino bersama seorang menantunya, M Syahpurta sedang bekerja sebagai kuli bangunan di kawasan Padang Bulan, Medan, sementara di rumah tinggal istrinya, Suhartati bersama dua dua orang anaknya, Annisah (27) dan Diah Ayu Lestari (25), seorang telah menikah dan memiki dua orang anak.
"Saat kejadian Suhartati berada di rumah bersama cucunya melihat pemandangan sawah, tiba-tiba Suhartati melihat angin berpusing di depan rumah, semula pusingan anginnya kecil, selang waktu beberapa menit pusingan angin bertambah besar, sehingga Suhartati berlari sambil membawa sang cucu keluar rumah dan akhirnya Suhartati tercengang melihat atap seng rumahnya terbang dibawa angin puting beliung," kata Azrai kepada medanbisnisdaily.com setelah mendengar cerita sadara sepupunya itu.
Setelah kejadian, Suhartati langsung menelepon Tusino, sang suami yang lagi kerja sebagai kuli bangunan. Mendengar kejadian ini Tusino langsung pulang ke rumah dan tercengang melihat rumahnya yang sudah tak beratapkan lagi.
Tusino menaksir, biaya yang dibutuh untuk memasang kembali atap rumahnya tersebut membutuhkan biaya sekitar Rp 10 juta untuk membeli seng, kayu, paku, pembelian tempat tidur dan alat elektronik yang rusak terkena hujan. Sebab dalam beberapa hari terakhir hujan kerap terjadi pada malam hari.
Kepala Desa Tembung, Misman yang dikonfirmasikan membenarkan kejadian itu dan piahaknya juga telah melaporkan peristiwa angin puting beliung yang menimpa rumah Tusino tersebut kepada pihak kecamatan yang juga telah turun melihat kondisi rumah.
Tusino yang menghuni rumah bersama istri, anak, menantu dan dua cucunya yang masih kecil, berharap mendapat bantuan dari pemerintah maupun dermamawa. "Kami ini kelurga kuli bangunan tidak punya uang untuk membeli bahan-bahsn yang dibutuhkan," kata Tusino.