Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan.- Ikatan Profesi Komputer Informatika Indonesia (IPKIN) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyoroti pengakuan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution tentang dugaan akun WhatsApp (WA)-nya diretas. Sekretaris Umum IPKIN Cabang Sumut, Fauzan Nurahmadi memandang aneh lantaran Akhyar tidak melaporkan peristiwa peretasan tersebut kepada pihak Kepolisian. Padahal, peretasan akun media sosial (medsos) merupakan kejahatan dunia cyber (internet).
"Saya pribadi merasa sedikit aneh jika hanya WA yang teretas. Karena untuk masuk ke WA harus ada nomor handphone. Nomor handphone itu pasti terkoneksi ke akun medsos lain. Mungkin ini perlu didalami lagi. Saya pribadi sarankan harus dilaporkan, bukan dibiarin," ucap Fauzan Nurahmadi, dalam kegiatan Ngobrol IPKIN bertema "Pilkada Tanpa Hoax" di Nominal Café, Jalan Dr Mansyur Medan, Senin (14/9/2020).
Jika WA diretas, lanjut Fauzan, ciri-ciri paling nyata adalah status WA kita tetap online meski kita telah mematikan handphone atau paket data.
"Kalau mau dilacak butuh waktu tidak terlalu lama untuk mencari asal muasalnya. Biasanya kurang lebih 2-3 jam sudah diketahui siapa yang meretas handphone atau WA," tuturnya.
Sebagai pihak yang memiliki keahlian dan berprofesi di bidang technology information dan communication (TIC), IPKIN Sumut merasa perlu mengkaji pernyataan Plt Wali Kota Medan tersebut.
Dengan memiliki sertifikasi keahlian di sektor komputer dan informatika, IPKIN Sumut menyayangkan pernyataan bakal calon petahana Wali Kota Medan yang tidak dilanjutkan dengan laporan polisi (LP) atas peretasan WhatsApp-nya.
“Selayaknya seorang publik figur yang juga sebagai kandidat Wali Kota Medan, Pak Akhyar melaporkan peristiwa itu kepada pihak kepolisian untuk diusut peretas WA, kami di IPKIN siap membantu jika peristiwa itu dilanjutkan dengan laporan polisi,” terangnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, menurut Fauzan, IPKIN amat menyayangkan sikap Akhyar Nasution. Sebagai kandidat Wali Kota Medan, Akhyar terkesan menggunakan situasi jelang pilkada untuk menarik simpati publik. “Sikap Akhyar ini berpotensi mencederai pilkada, dengan informasi yang diduga hoaks,” tukasnya.
Seperti diketahui, WhatsApp (WA) pribadi Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution sejak beberapa hari lalu dijabak oleh orang tidak bertanggung jawab. Pembajakan itu berujung pengiriman pesan kepada salah satu Camat yang isinya meminta sumbangan.
Akhyar menjelas kondisi WA pribadinya mulai membaik. "Wa sudah mulai bisa direcover, tapi ada beberapa data yang hilang," ujarnya saat ditemui di KPU Medan, Sabtu (5/9/2020).
Akhyar memastikan tidak akan melaporkan insiden peretasan atau pembajakan WA pribadinya kepada pihak berwajib."Gak usahlah," sebutnya.