Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya karena penanganan Covid-19 di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) amburadul. Mantan Pangkostrad yang datang bersama Ketua TP PKK Sumut, Nawal Edy Rahmayadi, Selasa (06/10/2020), menilai penanganan, sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan masyarakat di Madina yang dinilai kurang maksimal.
Ia kecewa kepada Pemkab Madina dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Madina. Selama ini Madina dipimpin Dahlan Nasution. Dan sejak 29 September 2020, dipimpin Penjabat Sementara (Pjs) Bupati, Dahler Lubis.
Dari hasil pengamatannya pada kunjungan kerja itu, ia melihat masyarakat kurang mematuhi protokol kesehatan. Padahal jumlah masyarakat yang terpapar Covid-19 di Madina terus meningkat.
"Itu rakyat kita tidak tahu, kalau tidak kita ingatkan. Saya melihat secara riil kondisi ini dimulai dengan mengunjungi pesantren dan sepanjang jalan," kata Edy di Posko Satgas Covid-19 Madina, di Bagas Godang Jalan Williem Iskandar, Pidoli Dolok Panyabungan, Madina.
Edy mengatakan bahwa di Madina itu tidak ada yang menangani terkait dengan adanya sosialisi Covid-19 dengan memberitahukan penyesuaian kebiasaan baru pada masyarakat. "Kalau saya lihat pembiaran dan masa bodoh," ujar Edy.
Namun ia meminta maaf karena menyampaikan masalah ini ke publik. Namun hal ini penting ia ingatkan agar penanganan Covid-19 ini dapat dimaksimalkan. Ia mengatakan tidak ada unsur politik di pernyataannya itu, tetapi semata-mata mengingatkan Satgas covid-19 Madina agar bekerja maksimal.
"Maafkan saya harus menyampaikan ini. Tapi ini harus saya ingatkan demi melindungi rakyat kita. Tidak ada unsur politik dalam ucapan saya. Mari kita saling memperbaiki dan bekerja secara maksimal," ucap Edy.
Gubernur menegaskan agar penanganan, sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan maksimal dilakukan. Ia juga meminta agar Satgas Covid-19 Madina untuk tidak lagi menerapkan karantina mandiri pada masyarakat yang telah terpapar covid-19.
Ia melarang karantina mandiri agar mencegah penularan covid-19 di keluarga. Edy meminta Satgas dan Pemkab Madina untuk segera menyiapkan karantina tambahan bila pasien terus bertambah. Tidak hanya itu, Edy juga meminta untuk dilakukan segera contact tracing terhadap pasien yang telah terpapar.
Dan untuk proses percepatan swab, Edy memerintahkan Satgas Covid-19 Sumut untuk menyerahkan bantuan peralatan pendukung ke Satgas Covid-19 Madina. Selain itu, Edy juga menyerahkan bantuan berupa 260 unit handsanitizer, 520 APD dan 1 unit ventilator untuk anak.
Hadir dalam kunjungan itu Pjs Bupati Madina, Dahler Lubis, Wakil Ketua DPRD Sumut, Harun Mustafa Nasution, Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Binsar Situmorang, Kadis Bina Marga dan Bina Konstruksi, Sumut Effendy Pohan, Kadis Sosial Sumut, Rajali, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Arsyad Lubis.