Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, merupakan sosok yang dicari saat massa dari GMKI Cabang Medan dan HMI Cabang Medan berunjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja (Ciptaker) di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Jumat (09/10/2020).
Meski Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, dan SDA,Agus Tripriyono, yang datang menemui demonstran menyebutkan Gubernur Edy kunjungan kerja di Mandailing Natal (Madina), namun tetap saja GMKI kecewa.
Sikap yang sama juga ditunjukkan massa HMI Cabang Medan. Bahkan massa HMI itu meneriaki Edy Rahmayadi sebagai jenderal bintang 3 pengecut. Pemprov Sumut juga diteriaki mereka mandul.
Gubernur Edy Rahmayadi pun angkat suara. Meski tidak secara langsung menunjukkan pernyataannya kepada massa GMKI dan HMI, namun yang pasti Edy Rahmayadi menegaskan dirinya bukanlah seorang penakut.
"Wah saudara, ada orang mengatakan penakut, persoalannya bukan penakut atau tidak penakut. Tentu ini soal ngerti atau tidak ngerti," kata Edy Rahmayadi saat memulai pembicaraan pada pertemuan dengan pimpinan serikat buruh Sumut yang dikumpulkannya di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (12/10/2020).
Meski berada di Madina, kata Gubernur Edy, namun dirinya mencari informasi soal apa itu UU Omnibus Law Ciptaker. Ia pun menerangkan setidaknya 12 butir tentang isi UU Ciptaker kepada pimpinan buruh di pertemuan itu.
Bahkan ditegaskannya jika dirinya berdiri paling depan untuk masyarakat Sumut. "Pastikan bahwa saya tidak akan mau rakyat Sumatra Utara saya ada yang mau membuat menyengserakan rakyat saya. Saya berdiri paling depan," tegas Edy.
Kemudian ia juga mengatakan boleh ada perbebadaan pendapat, tetapi bukan perpecahan di masyarakat. Ia mengatakan persoalan harus diselesaikan dengan kepala dingin.
Benar bahwa menyatakan pendapat di depan umum adalah sah karena dijamin UU. Namun tidak harus dilakukan dengan kekerasan. "Yang sudah kita bangun aja jelek begitu, apalagi dirusak makin jeleklah itu. Saya berharap ada komunikasi dua arah. Saya tidak pernah tutup-tutup mau ketemu saya," ujar Edy.
Seusai pertemuan itu, wartawan menanyakan tanggapannya soal ia yang dicari-ceri massa GMKI dan HMI Jumat kemarin. Apakah dirinya bersedia menemui pengunjuk rasa?.
Edy Rahmayadi mantan Pangkostrad itu menegaskan. "Dicari-cari. Oh kalau dia ngunjuk rasa ke tempat saya pasti saya temuin. Orang bukan gara-gara omnibus law juga setiap demo saya terima kok!," pungkas Edy.
Sebelumnya hadir pada pertemuan itu, Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, Kapolda Sumut, Irjen Martuani Sormin, dan Pangdam I/BB, Mayjen TNI Irwansyah, Wakil Ketua DPRD Sumut, Rahmadsyah Sibarani, Sekdaprov Sumut, R Sabrina, dan unsur Forkopimda Sumut lainnya, termasuk Plt Kadis Tenaga Kerja Sumut, Harianto Butarbutar dan sejumlah pimpinan OPD lainnya.