Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Beberapa BUMN dan mitra asing dari China dan Korea Selatan akan melakukan pengembangan baterai untuk kendaraan listrik. Nilai proyek untuk pengembangan baterai dari hulu hingga hilir mencapai US$ 12 miliar atau setara dengan Rp 176, 4 triliun (asumsi kurs Rp 14.700).
Direktur Utama Holding BUMN Tambang MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan, MIND ID dan PT Aneka Tambang akan berperan di sisi hulu. Sementara, PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) akan fokus di bagian hilir.
"MIND ID sebagai holding dan Aneka Tambang akan lebih berperan di hulu. Di hilir akan ada Pertamina sampai ke PLN. Jadi ini rencana besar yang disiapkan Kementerian BUMN untuk pemanfaatan dari nikel," katanya dalam diskusi hilirisasi nikel, Selasa (13/10/2020).
Dia bilang, pengembangan baterai tersebut juga dikerjasamakan dengan mitra asing dari China dan Korea Selatan. Menurut Orias, nilai proyek semuanya mencapai US$ 12 miliar.
"Yang sedang mulai dibicarakan mitra dari China, Korea dengan nilai proyek itu hulu sampai hilir nilai keduanya US$ 12 miliar. Itu sedang disiapkan rencana konkret, kerja sama konkretnya supaya bisa dimulai proyek untuk pemanfaatan nikel sampai menghasilkan baterai," katanya.
Orias mengatakan, pengembangan baterai untuk kendaraan listrik ini juga menjadi tantangan. Sebab, harus diimbangi juga dengan penggunanya yakni kendaraan listrik.
"Ini PR juga besar jangan sampai berhenti ke baterai supaya yang memanfaatkan baterai juga diproduksi. Jadi kendaraan diproduksi dalam negeri. Ini pendekatan-pendekatan secara komprehensif ini sangat diperlukan," jelasnya. dtc