Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) terus mengalami pelemahan seiring dengan tekanan konsumsi yang terjadi di India. India melaporkan di bulan September 2020, konsumsi CPO-nya anjlok lebih dari seperempat atau 27% secara tahunan. Tekanan konsumsi CPO tersebut membuat perkembangan harga CPO mengalami pukulan.
CPO yang sempat naik ke level RM 3.003/metrik ton sekitar sepekan lalu, terus mengalami penurunan pada perdagangan hari ini. Harga CPO turun di kisaran RM 2.770-an/metrik ton atau turun 7,7% dalam kurun waktu sekitar 6 hari saja.
"Kabar tidak bagus dari India tersebut sejauh ini masih menjadi sentimen negatif bagi harga CPO. Kedepan harga CPO diperkirakan akan mengalami tekanan jika stoknya justru melimpah," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Selasa (20/10/2020).
Gunawan mengatakan, CPO terpuruk saat ekonomi India yang menjadi salah satu konsumen CPO terbesar dunia, terpukul oleh Covid-19. Ekonomi India yang resesi dan diperburuk dengan pandemi membuat harga CPO belakangan ini mengalami tekanan. Laporan dari India tersebut menghentikan tren naik harga CPO yang akan berimbas pada harga sawit di tingkat petani nantinya.
"Harapan pembalikan harga sawit selanjutnya kita harapkan datang dari Cina. Kondisi ekonomi yang selama kuartal ketiga tumbuh 4,9% (yoy) diharapkan mampu memulihkan permintaan CPO dunia. Mengingat India belum bisa diharapkan dalam waktu dekat ini," kata Gunawan.
Diantara banyak negara dengan kekuatan ekonomi besar, Cina yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia menjadi tumpuan baru pemulihan ekonomi global. Kondisi ekonomi Cina yang mampu keluar dari tekanan resesi memberikan harapan setidaknya harga CPO tidak terpuruk signifikan dalam waktu dekat nantinya.
Meski demikian, faktor cuaca serta produktivitas CPO yang meningkat, ditambah dengan banyaknya negara di dunia yang resesi, memberikan gambaran bahwa permintaan CPO bisa saja tertekan. Ini mengindikasikan bahwa harga CPO pun masih belum bergerak pasti.
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, mengatakan, harga TBS di petani Sumut pekan lalu masih tinggi yakni berkisar Rp 1.800-an/kg dari pekan sebelumnya rata-rata Rp 1.600-an/kg. "Jadi petani masih berharap harganya tetap mahal pekan ini. Memang kalau harga CPO turun, pasti berdampak ke harga di petani. Tapi berharap harganya bisa membaik lagi beberapa hari ke depan," kata Gus.