Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Doloksanggul. Dalam acara bertajuk peningkatan kapasitas kelompok tani hari ini, Jumat (30/10/2020), bertempat di Nowly Hotel, Jalan Merdeka Ujung, Doloksanggul, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang diprakarsai Mercys Corps Indonesia, Ketua Forum Bumdes Sumatra Utara, Hamdani Harahap, mengatakan pentingnya kapasitas kelompok tani (Poktan) ditingkatkan.
"Salah satu permasalahan petani di berbagai wilayah adalah produktivitas rendah, akses informasi teknologi dan pasar rendah, kapasitas permodalan usaha terbatas dan kapasitas SDM petani rendah. Berbagai faktor tersebut menyebabkan daya saing petani rendah dan sulit beranjak dari ketidakberdayaan (unempowerment)," ujar Hamdani.
Hamdani menambahkan, salah satu strategi pemberdayaan petani adalah pembinaan/pendampingan petani melalui kegiatan penyuluhan secara terpadu melalui pendekatan kelembagaan usaha. Pendekatan kelompok usaha dalam penyuluhan dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan penyuluhan.
"Pendekatan kelompok juga dimaksudkan untuk mendorong penumbuhan kelembagaan petani (kelompok tani, gabungan kelompok tani). Hal ini dilakukan karena masih banyaknya jumlah petani yang belum bergabung dalam kelompok tani (poktan), terbatasnya jumlah tenaga penyuluh pertanian sebagai fasilitator, serta terbatasnya pembiayaan dalam pembinaan bagi poktan dan gabungan kelompok tani (gapoktan)," ujar Guru Besar Fisipol USU Medan ini.
Distric Coordinator Mercys Coprs Indonesia Wilayah Sumatra Utara, Hendrik Sitanggang, mengatakan, pembinaan kelembagaan petani perlu dilakukan secara berkesinambungan, diarahkan pada perubahan pola pikir petani dalam menerapkan sistem agribisnis. Pembinaan kelembagaan petani juga diarahkan untuk menumbuhkembangkan poktan dan gapoktan dalam menjalankan fungsinya, serta meningkatkan kapasitas poktan dan gapoktan melalui pengembangan kerjasama dalam bentuk jejaring kemitraan usaha.
Setelah dilakukan paparan/sosialisasi, acara pelatihan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi ini peserta pelatihan banyak menanyakan hal terkait prospek dan faktor penentu keberhasilan usaha tani.