Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Ankara/Athena. Gempa besar yang melanda Turki dan Yunani membuat kedua negara yang selama ini berselisih kini berada dalam satu bahtera untuk bangkit dari gempa.
Gempa bermagnitudo 7 yang melanda Turki hingga Yunani pada Jumat siang waktu setempat telah menewaskan 22 orang dan 800 orang dilaporkan terluka. Korban paling banyak ditemukan di Kota Izmir dan Pulau Samosa, Yunani.
Tak hanya korban jiwa, gempa itu juga meluluhlantakkan puluhan bangunan. Kedahsyatan gempa juga memicu terjadinya tsunami kecil yang melanda distrik Kota Saferihisar di sisi selatan Izmir.
Bencana ini lantas membuat kedua negara yang awalnya kerap berselisih paham, untuk sejenak bersatu dalam menangani dampak gempa. Hal itu terlihat dari cuitan Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis melalui akun twitternya.
"Saya baru saja menelepon Presiden (Erdogan) untuk menyampaikan belasungkawa atas hilangnya nyawa secara tragis akibat gempa bumi yang melanda kedua negara kami," ujar Mitsotakis, dalam akun Twitter resminya.
"Apapun perbedaan kita, inilah saat-saat ketika orang-orang kita perlu berdiri bersama," ia menjelaskan.
Hal serupa juga dilakukan Presiden Turki Erdogan melalui twitternya. Ia mengucapkan belasungkawa pada Yunani dan mengatakan,"dua negara tetangga menujukkan solidaritas di masa-masa sulit lebih berharga dari banyak hal dalam hidup."
"Turki juga selalu siap membantu Yunani dalam menyembuhkan luka-lukanya," kata Erdogan.
Dikutip dari CNN, Erdogan mengatakan bahwa baik Turki maupun Yunani siap mengirimkan bantuan untuk satu sama lain.
Sebagaimana diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, Yunani dan Turki berkonflik karena ketegangan di Mediterania Timur. Ketegangan meningkat menyusul keputusan Turki mengirim kapal bor dengan pengawalan militer untuk mengeskplorasi energi di landas kontinen.
Turki mengklaim bahwa mereka dan negara Republik Turki Siprus Utara berhak atas wilayah tersebut. Di sisi lain Yunani yang didukung Prancis mempermasalahkan langkah Turki itu. Yunani lalu mencoba masuk ke wilayah Turki melewati pulau-pulau kecil.
Sementara hubungan Turki dan Yunani yang mulai mesra, Prancis juga menawarkan bantuan kepada keduanya untuk mengatasi dampak gempa. Hal itu diutarakan Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin melalui Twitter.
"Prancis berdiri di samping orang-orang Turki dan Yunani dalam menghadapi cobaan yang mengerikan ini," kata Darmanin.
"Jika pemerintah negara-negara ini menginginkannya, bantuan Prancis dapat segera dikirim ke tempat kejadian," ujarnya.
Namun perkataan Darmanin itu belum ditanggapi Erdogan. Mengingat saat ini keduanya juga sedang berseberangan usai Presiden Prancis Emmanuel Macron menunjukkan sikap sekularisme dan membiarkan publikasi karikatur Nabi Muhammad SAW.(dtc)