Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Secara tahunan atau year on year (yoy), ekonomi Sumatra Utara (Sumut) tumbuh lebih buruk dari perkiraan sebelumnya. Karena perkiraan paling buruk hanya akan minus 0,8%. Namun data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) justru mengumumkan kalau pertumbuhan ekonomi Sumut minus 2,60%. Dengan realisasi sebesar itu, ditambah nasional yang pertumbuhan ekonominya negatif 3,49%, maka Sumut masih akan kesulitan untuk tumbuh positif atau di atas 0% di triwulan IV-2020.
Jadi kalau mau mendongkrak ekonomi Sumut sehingga bisa meminimalisir dampak dari pandemi terhadap pertumbuhan ekonomi, maka belanja pemerintah daerah harus dihabiskan di triwulan IV ini.
"Karena memang terlihat jelas bahwa ekonomi Sumut maupun nasional sama-sama terpuruk di triwulan III-2020. Jika merujuk pada ekonomi nasional yang merealisasikan angka negatif, maka memang yang harus dipertimbangkan selanjutnya adalah bagaimana Sumut bisa bertahan. Meski tidak akan mudah jika ekonomi nasional juga bermasalah," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Kamis (5/11/2020).
Gunawan mengatakan, Sumut memang tidak bisa berdiri sendiri. Karena sangat bergantung pada ekonomi nasional bahkan global. Karenanya, skema kebijakan untuk penyelamatan ekonomi nasional diyakini polanya masih akan sama dengan yang selama ini dilakukan. Karenanya menggenjot atau menghabiskan belanja pemerintah daerah di triwulan IV ini tidak bisa ditawar lagi.
"Jangan ada menyisahkan banyak sisa anggaran yang mubajir. Dana mengendap di perbankan juga harus diturunkan. Harus digunakan untuk hal yang produktif. Semua dana yang ada harus dioptimalkan guna mengurangi tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi Sumut," kata Gunawan.
selanjutnya, jangan ada lagi bantuan sosial dalam bentuk barang. Tetapi berikan bantuan langsung tunai yang bisa membuat ekonomi masyarakat itu berputar. Tentu, penyaluran bantuan sosial juga harus dipastikan tepat sasaran dan jangan ada penyelewengan. Ini sebagai upaya untuk menghindar dari kemungkinan pertumbuhan negatif di triwulan IV-2020.