Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah sejak lama menerima saran dari berbagai perspektif sepanjang kariernya. Kini, pada momen penting menyangkut warisannya sebagai Presiden AS, Trump mendapat saran bertentangan dari penasihat terdekatnya, termasuk tiga anak tertuanya, soal langkah selanjutnya usai kalah pilpres.
Seperti dilansir CNN, Jumat (13/11/2020), tiga anak tertua Trump, yakni Donald Trump Jr, Ivanka Trump dan Eric Trump, dilaporkan berbeda pendapat soal langkah yang harus diambil ayah mereka usai dinyatakan kalah dalam pilpres AS 2020. Trump diketahui masih enggan mengakui kekalahannya dari Presiden terpilih AS, Joe Biden, dan bersikeras menyatakan ada kecurangan pilpres secara luas.
Dituturkan sejumlah sumber yang memahami situasi terkini kepada CNN, bahwa dua anak laki-laki Trump, Donald Trump Jr dan Eric Trump, sangat antusias mendorong ayahnya untuk tetap berjuang.
Sedangkan Ivanka yang menjabat penasihat Gedung Putih disebut sebagai sosok yang berupaya mencari cara agar Trump bisa tetap dengan terhormat dan menghindari perilaku memalukan saat mempertimbangkan langkah selanjutnya.
CNN melaporkan bahwa pendekatan berbeda diyakini oleh tiga anak tertua Trump tersebut. Donald Trump Jr dan Eric Trump disebut memberitahu ayah mereka untuk berjuang secara agresif sampai akhir, dengan menyerukan klaim tidak berdasar bahwa pilpres telah dicurangi dan hasilnya harus berubah.
Diketahui bahwa kedua putra Trump itu memperkuat posisi mereka dalam beberapa pesan media sosial. Eric Trump dalam pernyataan yang dirilis tim kampanye Trump pada Kamis (12/11/2020) waktu setempat melontarkan tuduhan kecurangan pilpres. Tuduhan itu disampaikan saat tim kampanye Trump sedang menggalang dana untuk membiayai gugatan hukum terhadap hasil pilpres.
"Orang-orang tahu persis apa yang terjadi di negara ini ... Ini kecurangan!" tegas Eric Trump yang merupakan adik dari Donald Trump Jr dan Ivanka.
Sementara Ivanka dan suaminya, Jared Kushner, menimbang perhitungan politik yang berbeda. Menurut seorang sumber yang memahami situasi, pasangan ini tidak meyakini bahwa gugatan hukum akan mengubah hasil pilpres.
Namun demikian, mereka menyarankan pendekatan yang lebih terukur, dengan membiarkan proses hukum dan penghitungan ulang berlanjut demi memastikan integritas pilpres di masa mendatang, sembari memungkinkan mereka terlihat sensitif terhadap situasi Trump.
Disebutkan sumber ini bahwa Ivanka menawarkan pesan yang lebih terkalibrasi untuk ayahnya, dengan menanyakan kepadanya apakah perlu merusak warisannya, dan mungkin juga bisnisnya, untuk terus menolak kalah.
Sumber itu menyebut Ivanka secara pribadi memiliki pandangan realistis soal kekalahan Trump dalam pilpres, namun dia juga menyadari bahwa masa depannya terikat pada sang ayah dan harus ditangani secara hati-hati.
Dalam pernyataannya via Twitter, Ivanka memberikan komentar lebih halus dan terkesan mengabaikan klaim ayahnya yang berapi-api dan tidak berdasar soal kecurangan pilpres.
"Setiap suara yang diberikan secara sah harus dihitung. Setiap suara yang diberikan secara tidak sah tidak seharusnya dihitung. Ini seharusnya tidak kontroversial," tulis Ivanka. "Ini bukan pernyataan partisan -- pemilu yang bebas dan adil menjadi dasar demokrasi kita," imbuhnya.
Pihak Gedung Putih dan juru bicara Donald Trump Jr menolak berkomentar.(dtc)