Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pria uzur, pikun dan cacat dibiarkan terlantar di Jalan Sisingamangaraja, Medan, tepatnya halte bus yang lokasinya tidak jauh dari Fly Over Amplas. Di sana, pria tua itu hanya terbaring tak berdaya.
Informasi diperoleh pria tua yang memakai kaos biru muda itu sudah berada di halte tersebut sejak Kamis, 13 November 2020 . Dan sejak saat itu diperkirakan pria tersebut tidak makan dan minum. Kondisinya pun memprihatinkan, tubuhnya kurus, tidak bisa bergerak. Diduga dia dibuang oleh keluarganya.
Seorang warga setempat bernama Sangkot (55) mengatakan, pria yang diperkirakan berumur 75 tahun itu keadaannya hanya bisa terbaring, kondisinya cacat pada bagian tangan kanan dan kaki kiri, serta kaki kanan dalam keadaan luka tak dapat digerakkan
"Tangan kanan dan kaki kirinya cacat serta kaki kanan dalam keadaan luka tak dapat digerakkan sedangkan sebelah tangan kanannya selain cacat ada juga terdapat benjolan besar," kata Sangkot kepada wartawan, Minggu (15/11/2020) malam.
Dia tak habis pikir mengapa keluarga pria tersebut tega menelantarkannya. "Saya merasa iba melihat orang tua tersebut. Mungkin apa lantaran ada cacat di tubuhnya, jadi anaknya tak mau susah mengurusnya. Sehingga, anaknya membuangnya begitu saja bagaikan sampah. Itu dugaan saya," katanya menduga-duga.
BACA JUGA: Warga Takut Urus Pria Uzur yang Terlantar di Halte dekat Fly Over Amplas
Dia berharap semoga ada yang mau menolong, agar bisa terbongkar dan bisa dikeletahui dimana keberadaan keluarganya. "Rasanya tidak mungkin bapak ini, tidak punya keluarga, tapi kalau memang hanya gara-gara bapak itu cacat, lalu dibuang oleh anaknya, karna dianggap menyusahkan, saya gak dapat berkata apa-apa, jelas itu anak durhaka," bilang Sangkot.
Menurut dia, pada Kamis 13 November 2020 dini hari, ada betor yang berhenti di halte. Namun ia tidak menyangka betor yang berhenti di halte kemudikan menurunkan dan membuang pria tua itu.
"Saya taunya setelah betor itu sudah jalan menuju Simpang Amplas. Pria yang membawa betor itulah yang menurunkannya seorang diri, tidak ada yang lain, saat itu mau saya kejar tapi gak bisa karena tidak ada kenderaan," ucapnya.