Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Masih ingat dengan pria uzur yang ditemukan terlantar di halte bus Fly Over Amplas, pada 16 November lalu? Saat ini pria yang diketahui bernama Hasan Basri Naibaho (70) telah diantar kepada keluarganya di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. Ia akan tinggal di rumah keluarga dari istrinya. Istrinya sendiri sudah meninggal.
"Alhamdulillah tadi pagi pukul 09.30 WIB, pihak keluarga menerima Hasan Basri untuk dirawat. Saat penyerahan turut dihadiri kepala desa setempat dan dibuat berita acara penyerahan," ujar Kepala Dinas Sosial Medan, Endar Lubis, Selasa (1/12/2020).
Endar coba menjelaskan duduk persoalan yang terjadi. Di mana, sempat tersiar kabar bahwa pria uzur itu sempat ditemukan terlantar di kawasan Kabupaten Simalungun.
"Kami jelaskan bahwa yang bersangkutan awalnya ini ada laporan dari masyarakat kepada kita pada hari Senin, 16 November 2020 bahwa ada seorang warga terlantar di halte bus dekat Fly Over Amplas," katanya.
Berdasarkan laporan tersebut, lanjut dia, petugas Dinas Sosial melakukan penjemputan bersama Lurah Timbang Deli untuk dibawa dan dirawat ke Rumah Sakit Bina Kasih.
Setelah mendapat perawatan, pada 17 November 2020, pihak Rumah Sakit Bina Kasih menghubungi Dinas Sosial untuk melakukan penjemputan, karena sudah selesai dilakukan operasi.
"Anggota selanjutnya mengecek secara kasat mata belum sehat betul. Sehingga belum bisa dibawa. 27 November pihak rumah sakit kembali menghubungi kita lagar yang bersangkutan dijemput. Berdasarkan keterangan Hasan Basri dia tidak memiliki keluarga dan meminta diantar kembali ke halte amplas," ungkapnya.
BACA JUGA: Tolong! Ada Pria Uzur, Pikun dan Tak Berdaya di Halte Amplas Diduga Dibuang Keluarganya
"Berdasarkan keterangan Hasan Basri akan ada yang menjemput (tukang becak). Anggota nunggu sampai jam 12 malam. Rupanya besoknya anggota ngecek lagi, gak ketemu. Belakangan dengar kabar Hasan Basri terlantar di Simalungun, kita bingung kenapa sudah sampai sana," bilangnya.
Sampai hari ini, Endar masih heran mengapa Hasan Basri bisa sampai ke Simalungun. "Kita mau meluruskan informasi yang menyebut bahwa Dinas Sosial menelantarkan Hasan Basri, itu tidak benar. Ada juga yang bilang Rumah Sakit Bina Kasih menelantarkan, itu juga tidak benar," ungkapnya.