Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Peristiwa banjir besar melanda sejumlah wilayah di Kota Medan dan sekitarnya harus mendapatkan penangan yang serius. Sebab selain berdampak pada aspek sosial, juga dapat berdampak bagi kesehatan korban banjir.
Ketua Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM) Sumatera Utara (Sumut) dr Delyuzar MKed (PA) SpPA mengingatkan, agar pemerintah dan masyarakat juga dapat mengantisipasinya. Hal yang paling umum sering terjadi kata dia adalah wabah penyakit diare.
"Sehingga kita harapkan korban banjir bisa mendapatkan tempat yang hangat untuk mereka berteduh. Karena banjir memudahkan terjadinya wabah diare, kalau mereka tidak mendapat air bersih," ungkapnya, Sabtu (5/12/2020).
Tak hanya diare, lanjut Delyuzar, para korban banjir juga akan sangat mudah terserang infeksi dan berbagai penyakit kulit. Bahkan pada beberapa tempat, khususnya pada daerah yang kotor, berpotensi terserang leptospirosis atau penyakit yang diakibatkan kotoran tikus.
"Ini yang fatal dan sering terjadi di lokasi banjir. Karena dapat merusak organ-organ tubuh," jelasnya.
Namun, sambung dia, hal yang tak kalah penting dalam penanganan banjir di situasi pandemi adalah potensi penyebaran Covid-19. Karenanya, menurut dia, penanganan harus dilakukan dengan hati-hati dan jangan sampai berkerumun serta harus tetap memakai masker.
"Pemerintah juga harus mensuply masker, disamping vitamin, makanan, dan perlengkapan seperti selimut dan pakaian dalam. Bila ada yang demam, harus secepatnya mendapatkan perawatan," pungkasnya.