Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Vaksin virus Corona produksi perusahaan farmasi asal China Sinovac Biotech tiba di Indonesia pada awal pekan ini. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa penggunaan vaksin Corona nantinya terseleksi tak asal disebar merata.
"Tujuan vaksinasi adalah untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat COVID-19, mencapai kekebalan kelompok (herd immunity), melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara keseluruhan, serta untuk mendorong produktifitas ekonomi dan meminimalisir dari akibat menurunnya hibernasi ekonomi di Indonesia," kata Muhadjir dalam keterang tertulisnya yang dilihat detikcom, Selasa (8/12/2020).
Menko PMK Muhadjir menjelaskan vaksin akan diprioritaskan pemberiannya kepada beberapa kelompok. Pertama, adalah mereka yang bekerja di garda depan seperti petugas medis dan petugas lapangan, kedua, kelompok risiko tinggi seperti mereka yang memiliki riwayat penyakit penyerta dan usia lanjut, dan ketiga, kelompok risiko dari contact tracing dan keluarga dari kontak kasus.
Eks Mendikbud ini menegaskan berdasarkan amanah Presiden Jokowi dalam rapat kabinet, vaksinasi juga harus memerhatikan latar geospasial dan lokasi di mana kemungkinan terjadi penumpukan partikel virus. Presiden Jokowi meminta agar hal tersebut diperhatikan dalam proses vaksinasi.
"Sehingga penggunaan vaksin nanti betul-betul efisien, tidak asal hantam merata. Tetapi betul-betul terseleksi berdasarkan siapa yang paling berada di garda depan, yang sangat rentan sebagai orang yang akan terinfeksi, maupun sebagai penyebar," tegasnya.
Langkah tersebut juga dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa tingkat keterpaparan Corona sejumlah wilayah di Tanah Air tak merata dengan intensitas yang sama. Sehingga, pemetaan pemilihan lokasi untuk vaksin perlu diperhatikan dengan saksama.
"Juga dipertimbangkan tentang tingkat mobilitas penduduk orang dari satu tempat ke tempat lain," imbuhnya.
Terkait prasyarat kehalalan vaksin Corona dari Sinovac, Muhadjir menuturkan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) selaku Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) melakukan koordinasi dengan Sinovac dan Bio Farma untuk melanjutkan kajian aspek kehalalan penggunaan vaksin.(dtc)