Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Padangsidimpuan. Camat Padangsidimpuan Utara Zulkifli Lubis memperkirakan kerugian atas kebakaran yang terjadi, Senin 21 Desember 2020 sekitar pukul 21.00 wib di Kantin Kelurahan Kantin, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara mencapai Rp500 juta.
"Kami sudah buat laporannya ke Walikota Padangsidimpuan adapun 6 rumah hangus rata dengan tanah sementara satu rumah hanya rusak ringan karena bangunan tersebut terbuat dari batu bata," kata Camat Zulkifli Lubis, Selasa (22/12/2020).
Adapun nama nama pemilik rumah yang hangus terbakar yaitu Bambang Rudi Saputra (49), Juslisman Caniago (69), Ilham Daulay (45), Yusmiwati Hasibuan (57), Rajab Hasibuan (57) dan Bahron Nasution (55), untuk rumah rusak ringan milik Muktar Iman (33).
Saat ini lokasi ke bakaran sudah di pasang Police Line dan menjadi tontonan bagi warga yang melintas di jembatan Siborang pusat Kota Padangsidimpuan karena lokasinya tidak jau dari jembatan itu.
Warga masih ramai di jembatan itu melihat betapa dahsyatnya api yang menghanguskan 7 rumah yang berada di lereng sungai Batang Angkola itu. Pada momentum tersebut warga setempat menggalang dana bagi korban kebakaran di jembatan itu.
Camat Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan Zulkifli Lubis mengatakan hingga kini penyebab kebakaran belum diketahui namun tidak ada korban jiwa kecuali hanya pingsan 1 orang dilarikan ke rumah sakit.
Menurut informasi dari warga seorang ibu rumah tangga terpaksa dilarikan kerumah sakit karena tidak sadarkan diri melihat api yang membubung tinggi melalap rumahnya bersamaan dengan rumah tetangga lainnya.
Kobaran api yang membubung Banyaknya material yang mudah terbakar membuat api dengan cepat menyambar kebangunan lainnnya. Apalagi rumah-rumah yang terbakar berbahan dari kayu atau rumah papan.
Pihak pemadam dan warga berusaha keras memadamkan api hingga lebih satu jam baru kemudian api dapat dipadamkan. Sentara harta benda dari para korban tidak semuanya bisa diselamatkan.