Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Dairi. Tim Basarnas Medan diturunkan membantu pencarian, Ari Lolo Angkat (19) warga Desa Sumbul yang hanyut terbawa arus sungai Lae Simbelin/Simbolon dekat bendungan Gabe Las, Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi yang berjarak 2 kilometer dari rumah korban.
Sejak pagi Tim Basarnas bersama Tim Potensi SAR dan BPBD Dairi, serta Polsek Parongil dan warga melakukan pencarian sepanjang aliran sungai tempat korban hanyut. Namun, belum mendapatkan hasil dan sekitar jam 16.00 WIB Tim Basarnas menghentikan pencarian.
Terkait penghentian pencarian Komandan Tim Basarnas Medan, M Yunus menjelaskan, pihaknya terpaksa menghentikan pencarian karena seluruh tim sudah menggigil kedinginan disebkan melakukan pencarian sejak pagi.
"Kami akan melanjutkan pencarian besok pagi karena semua tim sudah kedinginan. Namun, kami tetap melakukan pemantauan," kata Yunus kepada Medannisnisdaily.com, Jumat (25/12/2020).
Disebutkannya, Tim Basarnas yang diturunkan dari Medan sebanyak 8 orang dan dibantu dari Tim BPBD Dairi 5 orang serta potensi SAR 8 orang. Mereka telah melakukan pencarian lebih kurang 2 kilometer dari lokasi korban dinyatakan hanyut.
Menurutnya, dalam melakukan pencarian mereka banyak mengalami kendala, sehingga tidak bisa menurunkan peralatan, seperti perahu karet karena alur sungai ada yang menyempit.
"Jadi tadi kami sambil membaca medan, melakukan pencarian lewat sekoting darat dengan melakukan penyelaman dan menyisir pinggiran sungai. Namun belum mendapatkan hasil menemukan korban," terang Yunus.
Walaupun Tim Basarnas menghentikan pencarian, warga setempat tetap melanjutkan pencarian korban hingga jam 18.00 WIB dengan membersihkan tumpukan sampah dan batang kayu di aliran sungai yang diduga tempat korban tersangkut.
Sementara, teman korban Abdul Majid saat dikonfirmasi mengungkapkan, kedatangan bersama Ramadan Angkat ke rumah korban pada Kamis (24/12/2020) selain dipanggil korban juga untuk merencanakan membuat acara makan-makan pada Hari Ulang Tahun korban yang jatuh pada 25 Desember.
"Setelah merencanakan acara makan-makan, korban mengajak kami mandi di sungai Lae Sembelin yang saat itu arusnya deras dan selanjutnya peristiwa tersebut terjadi," ucap Abdul Majid.
Menurut keterangan warga setempat, bendungan Gabe Las sungai Lae Sembelin sudah berulang kali makan korban. Warga pun kerap melarang anak-anaknya mandi di sungai tersebut.