Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Wali Kota Gunungsitoli, Lakhomizaro Zebua merasa prihatin atas krisis kelangkaan ternak babi di daerahnya. Karena itu, ia akan memprogramkan pemberian bantuan bibit ternak babi pada 2021. Hal ini diungkapkan Lakhomizaro saat menghadiri perayaan Natal di GBI Dahana, Minggu (27/12/2020).
Lakhomizaro yang kembali terpilih pada Pilkada Serentak 2020 mengatakan, kelangkaan babi di kalangan masyarakat Kota Gunungsitoli saat ini diibarat celengan yang sudah habis. Kelangkaan ternak berkaki empat itu terjadi pasca serangan penyakit virus ASF yang menyerang ribuan mati babi baru-baru ini.
Ia menuturkan, betapa tidak, kalau sudah 2 ekor babi pasti peniliknya sudah berencana akan kegunaan ternak tersebut. Apakah untuk persiapan tahun baru, atau persiapan Natal. Dan tak jarang warga membesarkan babi untuk biaya sekolah anaknya.
Ia pun bercerita, akibat kesulitan ternak babi sampai mesin gereja pemotong daun ubi makanan babi jarang terdengar di desa di Gunungsitoli. Bahkan sepengetahuannya, perladangan daun ubi sampai berumput karena makanan ternak babi itu tidak lagi dijual.
Menurut Lakhomizaro, untuk mengatasi kesulitan ternak babi di daerahnya, pihaknya akan memprogramkan pemberian bantuan bibit babi melalui kelompok peternak. Ia pun mengimbau setiap desa membentuk kelompok ternak.
Kata Lakhomizaro, tidak mungkin bantuan bibit babi diberikan per kepala keluarga (KK), karena jumlah KK di Kota Gunungsitoli 33.000. "Makanya pemberian melalui kelompok," imbuhnya.