Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Imigrasi Kelas I Khusus Medan menerbitkan sebanyak 22.282 paspor bagi Warga Negara Indonesia (WNI) sepanjang 2020. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kanim Kelas I Khusus Medan, Saroha Manullang, menjelaskan 22.282 paspor yang dicetak sepanjang 2020
dengan rincian 17.392 paspor 48 halaman, 2.860 e-paspor 48 halaman, dan 2.030 paspor 24 halaman.
"Perbandingannya di tahun 2019 itu ada 96.611 paspor yang diterbitkan. Memang terjadi penurunan signifikan sekitar 77 %," ujarnya didampingi Kabid Dokumen Perjalanan dan Izin Tinggal Keimigrasian Kanim Kelas I Khusus Medan, Tedy Ryandi, Rabu (30/12/2020).
Diakuinya penurunan jumlah penetapan paspor akibat pandemi covid-19. Apalagi pada Maret - Agustus 2020 pihaknya sempat menutup total pelayanan penerbitan paspor.
Saroha mengaku, kendati tingkat permohonan paspor menurun, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan tetap melakukan upaya preventif terhadap Pekerja Migran Indonesia Non Prosedural (PMI-NP) di luar negeri dengan melakukan penolakan permohonan paspor. Pada tahun 2020, mereka melakukan penolakan terhadap 142 permohonan paspor di Kanim Kelas I Khusus TPI Medan.
"Penolakan terhadap permohonan paspor tersebut dilakukan sebagai upaya preventif pencegahan terhadap Pekerja Migran Indonesia Non Prosedural (PMI-NP)," tambah Saroha.
Kanim Imigrasi Kelas I Khusus Medan juga telah melaksanakan dua kali Layanan Eazy Passport. Layanan ini merupakan pelayanan paspor jemput bola ke kantor, kediamanan, atau tempat lain yang ditentukan permohonan secara kolektif. Inovasi ini hadir menyikapi pembatasan kegiatan (lockdown) pada kantor imigrasi di Indonesia pada Maret-Agustus 2020.
"Dengan inovasi ini, masyarakat tidak perlu ke kantor imigrasi untuk mengurus permohonan penerbitan paspor. Karena, kita yang akan hadir ke tempat pemohon, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ditetapkan. Untuk layanan Eazy Passport telah dilaksanan di Masa Kok Tong Cemara Asri, dan Gundaling Farm Brastagi," imbuhnya. (Andika Syahputra)