Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tapsel. Tim yustisi Satpol PP bersama dengan Polisi dan TNI melakukan sosialisasi protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 di Aek Parsariran, Minggu (3/1/2021), Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan. Sehari sebelumnya pengunjung tumpah di lokasi wisata permandian ini dengan disiplin Prokes yang sangat rendah.
Pantauan medanbisnisdaily.com warga pengunjung di lokasi wisata Aek Parsariran ini sangat sedikit yang menggunakan masker dan menjaga jarak. Tempat cuci tangan yang berada di pintu masuk tempat wisata itu nyaris tidak di sentuh para pengunjung. Pondok yang berbaris di pinggir sungai penuh sesak dari pengunjung. Air bersih tempat permandian penuh dengan manusia dari anak kecil hingga dewasa.
"Semoga tidak ada penularan virus dari air yang di jadikan tempat mandi ratusan orang ini," ujar Marwan salah satu pengunjung, Sabtu (2/01/2021).
Sungai yang berdiameter lebih kurang 10 meter ini airnya cukup bersih dengan bebatuan yang disi kiri dan kanan. Lubuk yang tersedia menjadi tempat mandi ratusan orang dari semua usia. Sementara pondok yang tersedia menjadi tempat bercanda, makan dan berkumpul para keluarga sebelum mandi di sungai jernih salah satu kekayaan alam Tapsel.
Pengunjung tempat ini umumnya dari pelaku perjalanan dari tempat wisata Sibolga atau sekitar 55 km dari Batangtoru. Namun ada juga warga yang memang bersengaja berwisata mandi di Aek Parsariran. " Ini yang datang banyak dari pelaku perjalanan setelah berwisata di Sibolga. Mereka biasanya mandi air bersih dengan air tawar di sini sebelum melanjutkan perjalanan ke Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan," kata Anto salah satu putra Batangtoru.
Dia berharap pengunjung yang datang tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19 supaya tidak terjadi penyebaran virus Covid-19. Apalagi mereka yang datang ke tempat wisata ini berasal dari berbagai wilayah.
Nyaris Hanyut
Banyaknya pengunjung yang mandi di air deras Aek Parsariran dengan bebatuan besar-besar ditengah sungai membuat penjaga wisata kesulitan memperhatikan resiko hanyut di sungai ini. Seperti yang terjadi Sabtu 2 Januari 2021 sore hari itu, seorang gadis dewasa nyaris kehilangan nyawanya akibat terpeleset di batu tempat dia berdiri di pinggir sungai. Seorang pemuda yang berusaha menolong juga ikut hanyut beruntung keduanya bisa selamat dari terjangan deras arus air di tengah-tengah bebatuan.
Boru Gulo pengunjung dari Nias ini berhasil selamat setelah terseret arus air hingga kurang lebih 70 meter dari tempatnya berdiri. Sontak kejadian ini menjadi tontonan ribuan pengunjung wisata tersebut. Pemuda setempat terpaksa menyuruh pengunjung berhenti mandi melihat arus air yang semakin membesar dan keruh, pertanda air sungai akan banjir.
Tak menunggu waktu lama, para pengunjung yang sedang mandi tersebut berhenti karena permukaan air mulai meninggi dan keruh. Cuaca ektrim dan musim hujan dari hulu sungai yang tak terprediksi bisa membuat sungai seketika banjir dan berpotensi menghaturkan.