Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 21,7 miliar sepanjang tahun 2020. Surplus ini tercatat tertinggi dalam 9 tahun yang lalu atau sejak tahun 2011 yang sebesar US$ 26,06 miliar.
Hal itu diungkapkan Kepala BPS Suhariyanto dalam video conference, Jumat (15/1/2021). Dia bilang, surplus neraca perdagangan Indonesia berasal dari total ekspor yang sebesar US$ 163,31 miliar dan impor sebesar US$ 141,57 miliar.
"Selama 2020, neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 21,74 miliar," kata Suhariyanto.
Mengenai kinerja ekspor, Suhariyanto menyebut selama Desember tercatat US$ 16,54 miliar atau tumbuh 8,39% dibandingkan November 2020. Sementara dibandingkan Desember 2019 mengalami peningkatan 14,63%.
Pria yang akrab disapa Kecuk ini mengatakan, nilai ekspor Indonesia di Desember menjadi yang paling tertinggi di tahun 2020. Bahkan, nilai ekspor US$ 16,54 miliar ini tertinggi sejak Desember 2013.
"Perkembangan ekspor ini sangat menggembirakan karena nilainya ini tertinggi selama 2020. Kalau melacak ke belakang, ekspor bulanan di Desember 2020 tertinggi sejak Desember 2013," kata Suhariyanto.
Sedangkan kinerja impor, Suhariyanto menyebut sebesar US$ 14,44 miliar atau naik 14% dibandingkan November 2020. Sementara dibandingkan Desember 2019, terjadi penurunan tipis yaitu 0,47%.
Dengan begitu, maka neraca perdagangan Indonesia secara bulanan mengalami surplus US$ 2,10 miliar. Sementara secara tahunan, terjadi surplus US$ 21,74 miliar selama tahun 2020.
"Kala melacak ke belakang, surplus neraca perdagangan tahun 2020 ini tertinggi sejak 2011, di mana pada 2011 itu surplus US$ 26,06 miliar," ungkap Kecuk.(dtf)