Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menurunkan tim untuk menyelidiki kasus bocornya pipa gas PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) beracun di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Lembah Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), yang menewaskan 5 orang warga.
Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan mengatakan, tim tersebut terdiri dari Labfor sebanyak 3 orang, Inafis berjumlah 4 orang, Jatanras Ditreskrimum 16 orang dan KBR Brimob 11 orang.
"Jadi totalnya ada 34 personel yang diturunkan," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (26/1/2021).
Namun MP Nainggolan menjelaskan, sampai saat ini, dia belum bisa menyebutkan berapa saksi yang sudah diperiksa. Sebab kata dia, kasus ini sepenuhnya masih ditangani oleh Polres Madina.
"Saksi yang sudah diperiksa belum diketahui persis, karena kita saat ini hanya membantu. Tapi bisa-bisa saja kasus ini nantinya ditarik ke Poldasu," jelasnya.
BACA JUGA: 5 Warga Madina Tewas Terpapar Gas Beracun PT SMGP, Gubernur Sumut: Tim Sedang Lihat ke Sana!
MP Nainggolan mengaku, sejauh ini korban jiwa ada sebanyak 5 orang, yakni, Suratmi (46), Kaila Zahra (5), Yusniar (3), Syahrani (14) dan Dahni. Sedangkan korban pingsan sebanyak 23 orang. "Satu di antara 23 orang itu adalah petugas kepolisian," terangnya.
Sementara itu, terkait aktifitas PT SMGP, MP Nainggolan menyebutkan, pihak kepolisian telah memasang garis polisi (police line) di lokasi kejadian. Sehingga untuk sementara kegiatan proyek dihentikan.
Dia menuturkan, penutupan itu dilakukan agar pihak Polres Madina dibantu dengan Polda Sumut dapat bekerja maksimal untuk mencari penyebab kebocoran pipa gas milik PT SMGP. "Penyelidikan disana terkait penyebabnya apa. Jadi biar dulu tim bekerja," pungkasnya.