Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Berlin. Maskapai Lufthansa akan menjual tiket seharga 9 euro (sekitar Rp 150 ribuan) saja. Langkah itu dilakukan supaya maskapai ini tetap dapat slot di bandara.
Bos Lufthansa, Carsten Spohr, yang mengungkapkan maskapainya akan mengoperasikan penerbangan dengan harga tiket super murah itu. Sebab, tidak ada solusi lain kecuali slot waiver diterapkan lagi.
Ya, menurut aturan Uni Eropa, maskapai harus mengoperasikan setidaknya 80 persen jadwal penerbangan mereka atau terancam kehilangan slot mereka di bandara kepada maskapai kompetitor.
Dengan kebijakan itu, muncullah ghost flight alias penerbangan hantu di masa pandemi Corona yang dimulai sejak tahun lalu. Maskapai menerbangkan pesawat dengan kondisi kursi nyaris kosong untuk menyelamatkan slot di bandara, meskipun itu amat merugikan kocek perusahaan dan lingkungan.
Komisi Uni Eropa kemudian memutuskan untuk mengenalkan slot waiver temporer di bandara. Artinya, maskapai tidak akan kehilangan alokasi mereka meskipun maskapai itu membatalkan penerbangan terjadwal sebagai respons atas turunnya permintaan.
Maskapai sempat mendapatkan angin segar karena kebijakan slot waiver itu akan diperpanjang.
Tapi dalam prosesnya, Uni Eropa mengubah kebijakan lagi dengan menetapkan batas sekitar 40 persen penerbangan terjadwal harus dilaksanakan maskapai sampai musim semi 2021, sebelum kembali normal di musim panas.
Spohr sih berharap slot waiver tersebut akan diperpanjang, sebab betapa lambatnya dunia aviasi kembali normal. Jika tidak, maka dia akan bersiap memberikan diskon besar untuk menarik orang supaya mau terbang.
"Maskapai manapun seperti kami yang bergantung kepada sistem hub akan melakukan apapun untuk menjaga slot mereka. Daripada kami harus terbang kosongan, kami lebih baik menawarkan tiket 9 euro (Rp 150 ribuan) hanya untuk menjaga penerbangan itu tetap dalam sistem," ujar Spohr, dikutip dari The Independent, Sabtu (30/1/2021).
"Menyerahkan slot penting kami di hub akan merusak generasi mendatang para staff Lufthansa, Air France, British Airways atau bahkan KLM," Spohr menambahkan.
Saat ini, Lufthansa hanya mengoperasikan sekitar 20 persen dari kapasitas normal mereka. Pembatasan perjalanan masih banyak diterapkan di berbagai negara, termasuk di Eropa. Masih belum jelas kapan dunia aviasi akan pulih, meski vaksin Corona sudah ditemukan.(dtt)