Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Partai Demokrat (PD) membantah seluruh kritik yang dilontarkan eks Sekretaris Jenderal (Sekjen) Marzuki Alie terhadap Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Partai Demokrat mengakui adanya pekerjaan rumah (PR) mendidik kader senior yang terbawa gaya lama partai.
"Hanya, tentunya, masukan dan kritik sebaiknya berdasarkan data dan fakta, dengan indikator yang terukur. Bukan berdasarkan katanya atau rasa-rasanya. Kepemimpinan di partai politik, tentunya berdasarkan output yang telah dicapai," Kepala Badan Komunikasi dan Strategi (Bamkostra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra kepada wartawan, Jumat (5/2/2021).
Menjawab kritik Marzuki Alie soal Pilkada 2020, Herzaky menyebut hampir separuh kemenangan dari seluruh daerah direngkuh Partai Demokrat dan menjadi catatan sejarah lima tahun terakhir. Herzaky juga mengungkapkan kekompakan kader Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono.
"Data dan fakta awal ini sangat jelas menunjukkan kalau kapasitas kepemimpinan AHY dan Partai Demokrat sudah berada di jalur yang tepat. Sehingga, isu kapasitas dan politik dinasti sangat tidak relevan bagi kepemimpinan AHY di Partai Demokrat," ujarnya.
Herzaky juga menepis adanya kritik pengusungan pencalonan kepala daerah oleh Partai Demokrat. Pencalonan kepala daerah, kata Herzaky, melalui jenjang dari DPC hingga ke DPP di Jakarta.
"Di sini jelas tergambar struktur di DPC dan DPD sangat dilibatkan penuh dalam proses pemilihan calon kepala daerah di Pilkada 2020 lalu. Bahkan, ada ruang yang besar bagi para pengurus dan kader untuk maju sebagai kepala daerah di Pilkada 2020 lalu," ucap Herzaky.
"Jadi, jika ada yang menyatakan AHY tidak melibatkan daerah dalam pengambilan keputusan dan tidak ada proses rekrutmen yang terukur selama Pilkada kemarin, pernyataannya sangat tidak berdasar," sambungnya.
Herzaky pun menyebut Agus Harimurti Yudhoyono aktif berkomunikasi dengan senior Partai Demokrat yang disinggung Marzuki Alie. Secara internal, Herzaky menyebut kader Demokrat solid mendukung kepemimpinan AHY.
"Silaturahmi Ketum AHY juga sangat baik dengan kader-kader senior. Ketua Umum pertama Partai Demokrat, Profesor Subur misalnya, bahkan sampai mengeluarkan pernyataan dukungan kepemimpinan AHY karena merasa terusik atas ulah segelintir kader senior," sebutnya,
Tak dipungkiri, memang diakui Partai Demokrat memiliki pekerjaan rumah atau PR yang harus diselesaikan. Termasuk mendidik kader senior yang terbawa gaya lama hingga kader yang ikut-ikut menjungkalkan kepemimpinan AHY.
"Ini memang PR kami, untuk mendidik para kader senior, yang masih terbawa gaya lama, dan malah ikut-ikutan dalam gendang intervensi kekuasaan yang mencoba mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang sah," imbuhnya.
Marzuki Alie sebelumnya melontarkan kritik tajam terhadap Ketum Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono. Kritik itu mulai dari Pilkada 2020, kaderisasi partai hingga kapabilitas AHY.
"Keluhan ini tidak bisa saya klarifikasi. Tapi memang harusnya kekurangan kader yang akan bertarung di daerah ditambahkan oleh DPP. Jangan orang mau bertempur pelurunya (malah) diambilin," kata Marzuki Alie kepada tim Blak-blakan detikcom, Rabu (2/2).
Tak berhenti di situ, Marzuki Alie juga mengungkit kapasitas AHY dalam memimpin Partai Demokrat. Seharusnya, kata Marzuki Alie, pemimpin partai dipilih karena wawasan, pengalaman, dan kearifannya. Bukan semata karena popularitasnya di survei.
"Kan aneh kok ada kader yang bilang karena AHY surveinya paling tinggi maka dipercayakan jadi ketua umum. Lo, ini mau ngurus partai atau jadi capres?" sindirnya.(dtc)