Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-New York. Gubernur negara bagian New York, Amerika Serikat, Andrew Cuomo kini berada dalam risiko pemakzulan terkait serangkaian tuduhan pelecehan seksual. Pada Kamis (11/3) waktu setempat, Kepala Majelis negara bagian Partai Demokrat memberi lampu hijau pada penyelidikan formal atas klaim tersebut.
Seperti dilansir AFP, Jumat (12/3/2021) sejak akhir Februari, Cuomo yang berusia 63 tahun dan masa jabatan ketiganya akan berakhir pada 2022, telah menjadi sorotan setelah lima wanita menuduhnya melakukan pelecehan seksual atau perilaku yang tidak pantas.
Pada Rabu (10/3), surat kabar lokal, Times Union, melaporkan klaim bahwa Cuomo meletakkan tangannya di bawah blus seorang staf wanita dan menyentuhnya "secara agresif" pada akhir tahun 2020 di kediaman pribadinya.
Setelah bertemu dengan para anggota parlemen, Ketua Majelis Demokrat Carl Heastie mengatakan bahwa dia "memberi wewenang kepada Komite Kehakiman Majelis untuk memulai penyelidikan pemakzulan" - langkah pertama menuju pemakzulan.Tuduhan tersebut mendorong 59 anggota parlemen Demokrat dari majelis negara bagian New York - yang memiliki total 213 anggota, sebagian besar dari mereka merupakan rekan separtai Cuomo, Partai Demokrar - untuk bergabung dengan belasan pejabat Partai Republik yang secara terbuka menyerukan pengunduran dirinya.
"Laporan tuduhan tentang gubernur itu serius," kata Heastie dalam sebuah pernyataan. "Komite akan memiliki wewenang untuk mewawancarai saksi, dokumen panggilan pengadilan dan mengevaluasi bukti," imbuhnya.
Investigasi itu akan berjalan bersamaan dengan penyelidikan lain yang sudah diumumkan oleh Jaksa Agung negara bagian New York, Letitia James.
Cuomo belum merespons pengumuman Heastie itu. Dia sejauh ini mennolak desakan pengunduran diri dan bersikeras bahwa dia tidak pernah menyentuh siapa pun secara tidak pantas, meskipun dia meminta maaf jika dia "menyakiti" salah satu penuduhnya.
Pemakzulan yang dilakukan oleh Majelis negara bagian New York membutuhkan mayoritas suara di majelis rendah dan dua pertiga di majelis tinggi. Kasus serupa terakhir kali terjadi pada tahun 1913. (dtc)