Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Buenos Aires. Puluhan pengunjuk rasa menendang dan melemparkan batu ke sebuah minibus yang membawa Presiden Argentina Alberto Fernandez pada hari Sabtu (13/3). Saat itu presiden sedang melakukan kunjungan ke daerah bekas kebakaran hutan di negara itu.
Seperti dilansir AFP, Minggu (14/3/2021) dalam tayangan televisi terlihat Fernandez harus berlindung di balik pengawalnya saat kerumunan demonstran mendorong ke arahnya dan delegasinya, ketika dia meninggalkan pusat komunitas di kota Lago Puelo di wilayah Patagonia Selatan.
Menurut rekaman yang disiarkan oleh TN dan surat kabar Clarin, terlihat para pengunjuk rasa kemudian menghentikan bus yang membawa presiden. Tak hanya itu, mereka juga memukul, menendang dan melemparkan batu hingga memecahkan jendela kendaraan.
Fernandez tak terlalu menanggapi kekerasan yang dialaminya dan mengatakan hal itu hanya dilakukan segelintir orang.
"Saya yakin bahwa kekerasan ini tidak dilakukan oleh orang-orang Chubut atau oleh mereka yang mendiami Argentina yang kita cintai," tulisnya, merujuk pada provinsi yang mengelilingi kota itu.
Dengan pengamanan yang tidak terlalu ketat, sejumlah orang berhasil menghentikan bus presiden dan kendaraan lain dalam rombongan itu selama beberapa menit. Mereka bahkan melemparkan tubuhnya ke kap kendaraan Fernandez.
Setelah kerumunan bisa terurai, beberapa kendaraan lain mengular di antara kerumunan dan melaju dengan bus kepresidenan.
Clarin melaporkan bahwa para demonstran marah atas proyek pertambangan di provinsi Chubut, yang merupakan bagian dari Patagonia, dan kepada gubernur provinsi.
Menurut para pejabat setempat, kebakaran yang melanda Patagonia selama berhari-hari telah merenggut satu nyawa, sementara 11 orang lainnya dilaporkan hilang. Puluhan orang telah dievakuasi dari jalur kobaran api, dan sekitar 200 rumah hancur. Beberapa kota juga kini dibiarkan tanpa air atau listrik.
Menurut laporan media setempat, kebakaran, yang diduga pihak berwenang dimulai dengan sengaja awal pekan ini, telah mencapai beberapa kota di dekat kaki pegunungan Andes, dan telah menghanguskan sekitar 15.000 hektar hutan.
Ditambahkan sesosok mayat warga pedesaan yang hangus, yang dilaporkan hilang sejak Selasa, ditemukan di dekat kota El Maiten.(dtc)