Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Gedung Putih menyatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat sudah mengajukan permintaan untuk terlibat dalam dialog dengan Korea Utara, namun sejauh ini tidak ditanggapi Korut. Sikap Korut menandai dinginnya hubungan kedua negara sejak dimulai di bawah kepresidenan Donald Trump dan kemudian meningkat ke pemerintahan Joe Biden.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (16/3/2021) sebelumnya, Korut telah mengadakan tiga pertemuan tingkat tinggi dengan AS, namun diplomasi kedua negara gagal. Trump menolak permohonan Korut untuk melonggarkan sanksi terhadap Pyongyang, kecuali Kim mengambil langkah untuk menutup program nuklirnya, yang kemudian dia tolak.
Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan bahwa para pejabat AS telah menghubungi Korea Utara melalui sejumlah saluran sejak Biden menjabat hampir dua bulan lalu.
"Tujuan kami adalah mengurangi risiko eskalasi. Namun hingga saat ini kami belum mendapat tanggapan," kata Psaki.
Dia tidak merinci jenis eskalasi apa yang dikhawatirkan Amerika Serikat. Diketahui Korea Utara melakukan enam uji coba nuklir antara tahun 2006 hingga 2017.
Psaki mengatakan pemerintah Biden sedang berkonsultasi dengan mantan pejabat pemerintah AS yang telah terlibat dalam kebijakan Korea Utara dari pemerintahan sebelumnya, sambil mencari masukan dari sekutu Jepang dan Korea Selatan.
"Ini menyusul lebih dari setahun tanpa dialog aktif dengan Korea Utara meskipun AS telah melakukan berbagai upaya untuk terlibat ... Anda semua dapat mengantisipasi bahwa akan ada perluasan berkelanjutan dari keterlibatan dengan mitra dan sekutu di kawasan itu," katanya.
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan kepada Reuters pada hari Sabtu (13/3), bahwa telah ada upaya untuk menjangkau pemerintah Korea Utara melalui beberapa saluran mulai pertengahan Februari.
Awal bulan ini, Pentagon menyatakan keprihatinan tentang laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengindikasikan kemungkinan pemrosesan ulang bahan bakar nuklir untuk bom oleh Korea Utara.(dtc)