Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah mulai menggeliat. Tercermin dari catatan kinerja yang baik pada tahun 2020 lalu. Namun pertumbuhan ini masih kalah dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengungkapkan saat ini market share aset perbankan syariah nasional tercatat 6,51%. Sedangkan Malaysia sudah mencapai 29%.
"Apalagi dibandingkan dengan negara lain di Timur Tengah seperti Kuwait dan Saudi Arabia (market share) yang cukup tinggi," kata dia dalam acara Webinar, Rabu (17/3/2021).
Hery menjelaskan memang Indonesia masih kalah cepat menggarap bisnis syariah dibandingkan dengan Malaysia. Apalagi percepatan pertumbuhan industri perbankan syariah di Indonesia tidak lepas dari peran berbagai pihak, mulai dari pemerintah, regulator, hingga pelaku industri perbankan syariah.
"Malaysia itu sudah mulai dari tahun 60-an, kita baru mulai dari tahun 90-an," tambah dia.
Hery mengharapkan pemerintah bisa memberikan lebih banyak insentif dan kemudahan untuk membantu perkembangan keuangan syariah.
"Contohnya seperti Malaysia dan Brunei, pemerintah banyak sekali memberikan insentif ataupun benefit kepada keuangan syariah, misalnya dari sisi tarif perpajakan diberi lebih kemudahan dibandingkan perbankan konvensional sehingga perbankan syariah di negara itu bisa tumbuh lebih cepat, lebih baik dibandingkan dengan Indonesia," jelas dia.
Padahal, potensi ekonomi keuangan syariah di Indonesia sangat besar. Dari sisi demografi, Indonesia merupakan penduduk muslim terbesar di dunia. Di sisi lain potensi industri halal yang mencapai Rp 4.200 triliun merupakan kue besar yang bisa digarap oleh pelaku industri syariah.Mulai dari fashion, halal food, farmasi dan sebagainya.
"Ini memberikan peluang kepada keuangan dan perbankan syariah ke depan karena potensi halal besar sekali dan ini bagaimana upaya kita membangun bisnis model yang optimal untuk menangkap potensi yang besar," tambah dia.(dtf)