Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna meminta National Health Service (NHS) Inggris untuk transparan terkait kasus positif yang melibatkan tim Indonesia di Birmingham.
Ia menegaskan hal tersebut karena sampai kini tak ada keterangan jelas terkait siapa, di mana, dan kapan hal itu terjadi.
"Kami patuh kok dengan Prokes dan peraturan perundang-undangan. Sampai dengan hari ini kita tak tahu dimana kapan dan siapa yang berinteraksi dengan kami. Kan kami harus tahu informasinya itu. Karena dari 24 orang kami kondisi sehat dan sudah divaksin dan sudah dites," kata Agung dalam jump pers di Kantor BPK, Kamis (18/3/2021).
"Bagaimana mungkin orang yang tidak positif harus isolasi. Ini bukan protokol kesehatan. Kalau Prokes itu kaidah ilmiah medisnya yang diterapkan dong. Orang sakit yang diuji dong sakit. Diuji saja," dia menambahkan.
Agung mengatakan saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan pejabat terkait baik dalam dan luar negeri gun menyelesaikan polemik di All England 2021.
"Kami terus melakukan komunikasi saat ini dengan pihak Kemenlu, Kemenpora, kami ingin dapat informasi agar transparan. Siapa yang melakukan kontak dengan 24 pemain delagasi Indonesia yang berangkat ke Inggris," ujarnya.
"Dan satu hal lagi ada hal yang bisa dilakukan yaitu swab atau PCR, apakah dia kena atau tidak. Ingat Indonesia tidak membawa B117. Itu di Inggris. Di kita tidak ada di sini," dia menegaskan.
"BWF tak ada masalah. Aturan negara setempat yang kami ingin transparasi. BWF tak ada masalah, mereka objektif dan profesional. Mereka sudah melakukan yang diperlukan bagaimana supaya dilaksanakan."
Agung menyatakan terus memperjuangkan tim bulutangkis RI untuk bisa bertanding kembali di All England 2021. "Kami akan berupaya dan tak berhenti untuk mengupayakan kehormatan kita tapi kita tunggu hasilnya," harap dia.(dts)