Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Pyongyang. Seorang diplomat top Korea Utara (Korut) mengakui bahwa Amerika Serikat (AS) baru-baru ini berupaya menjalin komunikasi dengan rezim komunis itu. Upaya AS itu disebut sebagai 'trik murahan' oleh Korut.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (18/3/2021), diplomat top Korut itu menegaskan bahwa upaya AS menjalin komunikasi dengan Korut tidak akan pernah dijawab hingga AS mengubah kebijakannya yang memicu permusuhan.
Pernyataan dari Choe Son Hui selaku Wakil Menteri Luar Negeri pertama untuk Korut itu menjadi penolakan resmi pertama atas pendekatan tentatif dari pemerintahan baru AS di bawah Presiden Joe Biden, yang menjabat sejak Januari lalu.
Dalam pernyataannya yang dikutip Korean Central News Agency (KCNA), Choe mengungkapkan bahwa upaya kontak dilakukan dengan mengirim email dan pesan telepon via berbagai saluran, termasuk melalui negara ketiga.
Lebih lanjut, Choe menyebut upaya AS itu sebagai 'trik murahan' untuk mengulur waktu dan membangun opini publik.
"Apa yang terdengar dari AS sejak kemunculan rezim baru hanyalah teori gila soal 'ancaman dari Korea Utara' dan retorika tak berdasar soal 'denuklirisasi sepenuhnya'," sebutnya.
Awal bulan ini, Gedung Putih mengungkapkan pihaknya berupaya menjangkau Korut untuk menjalin komunikasi, namun tidak mendapat respons. Tidak dijelaskan lebih lanjut oleh Gedung Putih soal upaya menjalin komunikasi itu.
Diketahui bahwa perundingan yang bertujuan mengurangi ketegangan dengan Korut dan membujuk negara itu menyerahkan persenjataan nuklir serta rudal balistiknya, telah menemui jalan buntu sejak tahun 2019 -- setelah serangkaian pertemuan bersejarah antara mantan Presiden AS, Donald Trump dan pemimpin Korut, Kim Jong-Un.
Choe mengkritik AS karena melanjutkan latihan militer gabungan dan mempertahankan sanksi yang dimaksudkan untuk menekan Korut.
Ditegaskan Choe bahwa tidak mungkin ada dialog sampai AS membatalkan kebijakannya yang keji terhadap Korut dan kedua pihak bisa saling berkomunikasi atas dasar yang sama.(dtc)