Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Mantan Wali Kota Medan, Abdillah diperebutkan oleh dua partai politik, yakni Nasdem dan Golkar. Setelah Nasdem mengklaim bahwa Abdillah telah bergabung ke dalam struktur kepengurusan, kini giliran Partai Golkar yang menyatakan hal senada.
Sekretaris DPD I Partai Golkar Sumut, Ilhamsyah, menjelaskan, berdasarkan hasil rapat pimpinan dan rapat kerja beberapa waktu lalu, Abdillah telah menyatakan ikut bergabung dan telah didapuk menjadi dewan pertimbangan. Selain itu di dewan pertimbangan ada juga Hardi Mulyono. Sedangkan Maruli Siahaan yang juga mantan pejabat di kepolisian diangkat menjadi dewan pakar.
"Beliau adalah orang yang sangat mumpuni untuk ikut membesarkan Partai Golkar. Kita patut berbangga ketika beliau bersedia kita angkat,” ujar Ilhamsyah, Rabu (7/4/2021).
Dalam jajaran dewan pakar diketuai RE Nainggolan dan dewan penasihat diketuai H Ajib Shah, dibantu oleh Ngogesa Sitepu.
"Dengan masuknya tokoh-tokoh top Sumut ini di Golkar, saya yakin kita akan mampu mencapai apa yang ditargetkan Ketua Ijeck untuk mengejar 2 juta kader baru," jelasnya.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Provinsi Sumut tengah menyusun struktur kepengurusan yang baru. Di mana, sejumlah tokoh yang ada di Sumut akan ikut bergabung.
Ketua DPW Nasdem Sumut, Iskandar, menjelaskan perubahan struktur kepengurusan karena adanya peraturan organisasi (PO) baru dari DPP. Di PO tersebut akan muncul bidang baru seperti siber dan milenial.
"PO itu berlaku di seluruh Indonesia. Di Sumut sedang disusun struktur kepengurusan yang baru, kabar baiknya sejumlah tokoh ikut bergabung," ujar Iskandar, Selasa (6/4/2021).
Adapun tokoh yang ikut bergabung ke Partai Nasdem Sumut antara lain HT Milwan (Bupati Labuhanbatu dua periode serta mantan Ketua DPD Demokrat Sumut). Ada pula JR Saragih (Bupati Simalungun dua periode dan mantan Ketua DPD Demokrat Sumut).
"Pak Milwan masuk struktur pengurus harian. Pak JR Saragih itu di Dewan Pertimbangan. Ada juga Pak Abdillah mantan Wali Kota Medan juga ikut bergabung," jelasnya.
Bukan hanya itu ada mantan pejabat eselon II di Pemprov Sumut yang telah pensiun juga ikut bergabung seperti mantan Kasatpol PP, Suryadi Bahar dan Sulaiman Hasibuan yang pernah menjabat Kabiro Hukum.
"Pak Suryadi pengurus harian, Pak Sulaiman itu Dewan Pakar. Ada juga Ibu Nurajizah mantan Wakil Gubernur yang masuk kepengurusan dan menjadi Dewan Pertimbangan," bebernya.
Abdillah adalah Wali Kota Medan periode 2000-2005 dan 2005-2010. Periode keduanya menjabat wali kota tak tuntas diselesaikannya, karena ia dipenjara dalam kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran. Pada 1 Juni 2010 bebas bersyarat.
Abdillah dianggap wali kota sukses membangun Kota Medan. Di eranya sejumlah plaza/mall baru berdiri, juga Merdeka Walk. Wajah kota juga terang di malam hari dengan pemasangan lampu-lampu hias.
Pada Pemilu 2019, Abdillah mencoba peruntungan menjadi calon anggota DPD-RI. Namun, ia tidak melanjutkan pencalonannya karena terganjal syarat belum 5 tahun bebas dari penjara. Belakangan syarat tersebut dianulir.
Hubungan Abdillah dengan Partai Nasdem sebenarnya tidak asing. Pasalnya, putranya, Afif Abdillah, menjabat Ketua DPC Partai Nasdem Medan, sekaligus anggota Fraksi Nasdem DPRD Medan.